Mantan miliarder wanita termuda di dunia, Elizabeth Holmes telah menghadapi selusin tuduhan penipuan dan konspirasi. Jaksa menuduh dia menipu investor, pasien, dan dokter.
Sampai hari ini, dia masih mengaku tidak bersalah. Setelah dinobatkan sebagai miliarder wanita termuda di dunia, Holmes membela diri dari tuduhan penipuan yang mengarah padanya. Wanita yang keluar dari Stanford pada usia 19 tahun untuk membuat pengujian laboratorium bernama Theranos yang lebih murah, lebih cepat dan tidak terlalu menyakitkan ini ternyata seorang penipu.
Baca Juga: Kisah Tragis Mantan Wanita Terkaya Dunia, Dulu Dipuja Kini Dihina, Bahkan Terancam 20 Tahun Penjara!
Pada puncaknya, Theranos bernilai USD9 miliar (Rp128 triliun) memikat investor profil tinggi seperti mogul media Rupert Murdoch, keluarga Walton pemilik Walmart, mantan Sekretaris Pendidikan Betsy DeVos dan pemilik New England, Patriots Robert Kraft.
Persidangan yang diperkirakan berlangsung 13 minggu kemungkinan akan menampilkan saksi-saksi terkenal dan momen-momen dramatis.
Seleksi juri diputuskan usai Holmes mengklaim memiliki gangguan kesehatan mental. Ia mengklaim mantan mitra bisnis dan pacarnya, Sunny Balwani, melecehkannya secara psikologis, emosional, dan seksual selama lebih dari satu dekade. Balwani telah membantah klaim tersebut.
Mantan karyawan mereka, Micah Nies lelah "dibungkam" dan akhirnya buka suara. Meski sudah resign bertahun-tahun lalu, Nies mengaku masih takut akan pembalasan dari Holmes dan Balwani.
"Ketakutan itu nyata," kata Nies. “Bahkan beberapa tahun kemudian. Suasananya sangat beracun sehingga Anda akan mendengar cerita tentang orang-orang yang menghilang. Selalu ada ketakutan akan pembalasan dan setelah itu Anda membawanya bersama Anda.”
Holmes dan Balwani mengaku tidak bersalah atas selusin tuduhan penipuan dan konspirasi yang menyerangnya.
Nies dipekerjakan di Theranos pada Maret 2015 dengan bayaran USD185.000 per tahun untuk menjadi manajer senior layanan pelanggan dan operasi pusat panggilan di kantor pusat perusahaan di Palo Alto, California.
Nies akan melapor langsung ke Balwani, yang dia sebut sebagai “raja manipulator.” Tugasnya adalah memecahkan masalah tetapi dia segera menyadari bahwa masalah sebenarnya adalah Theranos itu sendiri.
"Selalu ada sesuatu yang mencurigakan atau aneh terjadi," kata Nies. “Sangat jelas mereka mencoba menyembunyikan sesuatu."
Semua mantan karyawan yang diwawancarai oleh CNBC mengaku bahwa mereka meninggalkan perusahaan dengan kekecewaan dan putus asa. Holmes dikenal sebagaik sosok yang karismatik dan dramatis.
Dan karisma itu diperlihatkan kepada publik pada tahun 2015 di “Mad Money” CNBC, satu hari usai Wall Street Journal menerbitkan laporan eksplosif tentang teknologi tes darah Theranos yang tidak berfungsi seperti yang diiklankan.
"Inilah yang terjadi ketika Anda bekerja untuk mengubah banyak hal," kata Holmes kepada pembawa acara Jim Cramer. "Pertama mereka mengira kamu gila, lalu mereka melawanmu, lalu kamu mengubah dunia."