Minggu, 05 Mei 2024 Portal Berita Entrepreneur

Oligarki Rusia Roman Abramovich Diduga Keracunan Saat Bincang Damai, Begini Kronologinya!

Foto Berita Oligarki Rusia Roman Abramovich Diduga Keracunan Saat Bincang Damai, Begini Kronologinya!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Miliarder Rusia Roman Abramovich menderita gejala gangguan kesehatan yang tak lazim. Oligarki ini diduga mengalami keracunan pada pembicaraan damai di perbatasan Ukraina-Belarus awal bulan ini, menurut sebuah sumber.

Pemilik Chelsea FC yang kini telah pulih itu dikabarkan mengalami sakit mata dan kulit mengelupas. Dua negosiator perdamaian Ukraina juga dikatakan terkena gangguan kesehatan itu.

Melansir BBC International di Jakarta, Selasa (29/3/22) satu laporan mengatakan dugaan peracunan itu diatur oleh kelompok garis keras Rusia yang ingin menyabotase pembicaraan.

Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Biden untuk Tidak Sanksi Roman Abramovich: Dia Bisa Jadi Penengah Perdamaian

Tak lama setelah tuduhan itu muncul, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya dikutip oleh Reuters mengatakan bahwa gejala pria itu karena faktor lingkungan, bukan keracunan.

Dan kemudian seorang pejabat di kantor kepresidenan Ukraina, Ihor Zhovkva, mengatakan kepada BBC bahwa meskipun dia tidak berbicara dengan Abramovich, namun anggota delegasi Ukraina baik-baik saja dan salah satunya mengatakan cerita itu palsu.

Namun, koresponden keamanan BBC Frank Gardner mengatakan tidak mengherankan bahwa AS ingin meredam anggapan bahwa siapa pun, terutama Rusia, telah menggunakan senjata kimia di Ukraina, karena ini dapat mendorong mereka ke tindakan pembalasan yang sangat enggan mereka lakukan.

Kondisi Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Ukraina Rustem Umerov, telah membaik sejak insiden pada 3 Maret itu, menurut sumber yang dikutip Wall Street Journal.

Sebuah sumber yang dekat dengan Abramovich mengatakan kepada BBC bahwa dia sekarang telah pulih dan melanjutkan negosiasi untuk mencoba dan mengakhiri perang di Ukraina.

Insiden itu menyoroti peran Abramovich yang dilaporkan sebagai perantara dalam pembicaraan antara Ukraina dan Rusia. Sifat pasti posisinya tidak jelas, tetapi juru bicara oligarki sebelumnya mengatakan pengaruhnya bersifat "terbatas".

Pada hari Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Abramovich telah menawarkan bantuan kepadanya untuk mengurangi invasi Rusia ke negara itu.

Miliarder Rusia itu melakukan perjalanan antara Moskow dan Kyiv untuk beberapa putaran pembicaraan pada awal bulan. Dia dilaporkan bertemu Zelensky selama perjalanan, tetapi pemimpin Ukraina itu tidak terpengaruh dan juru bicaranya tidak memiliki informasi tentang insiden tersebut.

Sementara itu, kelompok jurnalisme investigasi Bellingcat mengatakan Abramovich dan para perunding menderita gejala keracunan senjata kimia. Gejalanya termasuk radang mata dan kulit serta rasa sakit yang menusuk di mata, lapor Bellingcat.

Abramovich sejak itu terlihat di depan umum, difoto di bandara Tel Aviv Israel pada 14 Maret.

Sebagaimana diketahui, Abramovich diberi sanksi oleh Uni Eropa dan Inggris awal bulan ini atas dugaan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dibantahnya.

Tetapi Zelensky dilaporkan telah meminta AS untuk menunda pemberian sanksi kepada Abramovich dengan alasan dia dapat memainkan peran dalam merundingkan kesepakatan damai dengan Moskow.

Kremlin mengatakan Abramovich memainkan peran awal dalam pembicaraan damai tetapi prosesnya sekarang berada di tangan tim perunding kedua negara.

Kedua belah pihak akan bertemu di Istanbul pada hari Selasa untuk pembicaraan damai tatap muka pertama mereka dalam lebih dari dua minggu.

Tag: Roman Abramovich, Oligarki, miliarder, Rusia

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Media Indonesia