Kamis, 09 Mei 2024 Portal Berita Entrepreneur

Misuh-Misuh Oligarki Rusia Hartanya Disita: Bisnis Kami Hancur Total, Tak Mampu Bayar Tagihan

Foto Berita Misuh-Misuh Oligarki Rusia Hartanya Disita: Bisnis Kami Hancur Total, Tak Mampu Bayar Tagihan
WE Entrepreneur, Jakarta -

Para miliarder dan oligarki Rusia telah dikenai sanksi habis-habisan akibat invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina. Seorang oligarki senilai miliaran dolar mengeluh bahwa dia tidak mampu lagi membayar asisten pribadi atau hidup dalam gaya mewah yang telah dia biasakan.

Miliarder Petr Aven, yang diperkirakan memiliki kekayaan pribadi sebesar USD5,63 miliar (Rp80 triliun) ini adalah salah satu dari beberapa miliarder Rusia yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa dan Inggris selama tindakan keras ekonomi dalam menanggapi perang Ukraina.

Melansir New York Post di Jakarta, Senin (28/3/22) pejabat Uni Eropa menggambarkan dia sebagai salah satu oligarki terdekat Vladimir Putin yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.

Baca Juga: Sudah Kena Sanksi Barat, Aset Oligarki Rusia Alisher Usmanov Masih Banyak yang Belum Ketahuan!

Sanksi tersebut membekukan rekening bank dan aset Aven, termasuk properti mewahnya di dalam dan sekitar London. Aven merupakan kepala lama Grup Bank Alfa Rusia. Ia bahkan mengatakan istrinya bergegas menarik uang tunai dari ATM di sekitar London sebelum hukuman dijatuhkan.

“Apakah saya akan diizinkan untuk memiliki pembersih, atau sopir? Saya tidak menyetir mobil… mungkin anak tiri saya yang menyetir. Kami tidak mengerti bagaimana cara bertahan hidup," kata Aven kepada Financial Times.

Aven mengeluh tentang situasi keuangannya selama invasi brutal ke Ukraina di mana militer Rusia semakin menargetkan pusat-pusat penduduk sipil sehingga meninggalkan banyak orang tanpa makanan, pemanas, atau listrik.

Oligarki berusaha untuk mengecilkan hubungannya dengan Kremlin meskipun difoto dengan Putin pada hari invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada akhir Februari.

Aven mengatakan dia pikir sanksi terhadap Rusia tidak adil. Aven berusaha untuk menentang sanksi, dengan alasan para pemimpin bisnis berkomunikasi dengan Kremlin karena kebutuhan.

“Aneh sekali, baru diberi sanksi karena bertemu presiden. Kami mencoba untuk benar-benar keluar dari politik. Dengan Putin saya menghadirkan Alfa Group, bukan diri saya sama sekali,” kata Aven kepada FT.

Aven juga menyatakan belas kasihan kepada warga Ukraina yang terkena dampak perang dan mengatakan sanksi terhadapnya dan oligarki lainnya tidak akan mempengaruhi Putin untuk mengakhiri invasi.

Aven dan rekan oligarki yang terkena sanksi Mikhail Fridman mengundurkan diri dari dewan direksi Grup Alfa beberapa hari setelah sanksi Uni Eropa diterapkan. Mereka juga mengundurkan diri dari perusahaan investasi yang berbasis di London yang mereka dirikan bersama, LetterOne, yang memiliki lebih dari USD22 miliar (Rp315 triliun) aset yang dikelola.

“Bisnis kami hancur total. Segala sesuatu yang kami bangun selama 30 tahun sekarang benar-benar hancur. Dan entah bagaimana kita harus memulai hidup baru,” tambah Aven.

Tag: Oligarki, Rusia

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/David W Cerny