Kamis, 09 Mei 2024 Portal Berita Entrepreneur

Demi Lancarkan Bisnis Ganja, Oligarki Rusia Beri Sumbangan Politik Ilegal ke Komite Donald Trump

Foto Berita Demi Lancarkan Bisnis Ganja, Oligarki Rusia Beri Sumbangan Politik Ilegal ke Komite Donald Trump
WE Entrepreneur, Jakarta -

Seorang oligarki Rusia didakwa lantaran terkait dengan orang-orang yang sebelumnya memberikan sumbangan ilegal kepada komite aksi politik yang dibentuk untuk mantan Presiden Donald Trump. Oligarki bernama Andrey Muraviev ini didakwa oleh dewan juri federal di New York karena menggunakan orang-orang itu untuk menyalurkan kontribusi kepada politisi lain.

Muraviev sudah diketahui publik telah menjadi sumber sumbangan politik yang dibuat atas namanya oleh Lev Parnas dan Igor Fruman, mantan rekanan mantan pengacara Trump Rudy Giuliani, untuk tujuan mendapatkan lisensi untuk ganja eceran dan mariyuana bisnis.

Tetapi tidak diketahui sampai Senin bahwa Muraviev yang berusia 47 tahun telah didakwa bersama dengan Parnas dan Fruman serta dua pria lainnya dalam dakwaan pengganti September 2020.

Baca Juga: Kapal Pesiarnya Jadi 'Kapal Hantu', Oligarki Rusia Ini Masih Usaha Sembunyikan Aset

Dakwaan tersebut hanya dibuka dengan nama Muraviev di atasnya di Pengadilan Distrik AS di Manhattan pada hari Senin.

Melansir CNBC International di Jakarta, Selasa (15/3/22) pengacara AS Damian Williams mengatakan distrik Selatan New York berkomitmen untuk membasmi upaya orang asing untuk mengganggu pemilihan.

Fruman dan Parnas dilaporkan bekerja sama dengan Giuliani, yang juga mantan walikota New York City dan pengacara Manhattan AS, untuk mencoba menggali informasi yang merusak tentang Presiden Joe Biden di Ukraina pada 2019 dan 2020. Biden kemudian muncul sebagai penantang utama Trump petahana Gedung Putih.

Muraviev kini buron dan diyakini berada di Rusia. Ia dituduh mengirimkan USD1 juta (Rp14,3 miliar) ke Fruman dan Parnas untuk mendanai kontribusi politik pada November 2018 sebelum pemilihan tahun itu.

Jaksa mengatakan uang itu dimaksudkan untuk meningkatkan peluang Muraviev dan rekan konspiratornya mendapatkan lisensi bisnis ganja. Ko-konspirator itu termasuk Fruman, Parnas dan pria lain, Andrey Kukushkin, kata jaksa. Untuk diketahui, adalah ilegal bagi warga negara asing untuk memberikan sumbangan politik di AS.

"Uang Muraviev digunakan untuk mengganti dan mendanai sumbangan politik federal dan negara bagian di Florida, Nevada, dan Texas, dan Muraviev juga setuju bahwa dana tersebut akan membayar sumbangan kepada politisi di New York dan New Jersey," kata kantor Williams dalam sebuah pernyataan.

Jaksa mengatakan bahwa lebih dari USD150.000 (Rp2,1 miliar) dari uang yang dikirim Muraviev, yang disedot melalui rekening bank yang dikendalikan oleh saudara laki-laki Fruman, disumbangkan ke Adam Laxalt dari Partai Republik. Dia mencalonkan diri sebagai gubernur Nevada pada 2018.

Bisnis ganja yang direnungkan oleh orang-orang dalam skema tersebut tidak pernah berhasil.

Muraviev menghadapi dua tuntutan pidana: berkonspirasi untuk memberikan kontribusi dan sumbangan oleh warga negara asing dan atas nama orang lain dan memberikan kontribusi oleh warga negara asing. Kedua dakwaan tersebut memiliki kemungkinan hukuman maksimal lima tahun penjara.

Tag: Rusia, Oligarki, miliarder

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Aceh bisnis