Rabu, 01 Mei 2024 Portal Berita Entrepreneur

Orang Tajir se-Asia Percaya Blockchain Bisa Bawa Kesejahteraan

Foto Berita Orang Tajir se-Asia Percaya Blockchain Bisa Bawa Kesejahteraan
WE Entrepreneur, Jakarta -

Orang terkaya India dan Asia, Mukesh Ambani mengaku melihat adanya manfaat di balik teknologi blockchain. Dibandingkan dengan crypto, Ambani lebih tertarik pada blockchain.

Ia berharap India bisa memiliki infrastruktur digital tercanggih di dunia itu. Karena, Ambani menganggap, blockchain bisa menghasilkan kemakmuran yang adil bagi seluruh masyarakat.

"Blockchain adalah teknologi yang saya yakini, dan berbeda dari crypto," kata Ambani sebagaimana dikutip dari Bloomberg di Jakarta, Senin (6/12/21).

Menurut Ambani, teknologi digital seperti blockchain akan memudahkan dan menjadikan layanan keuangan hingga pendidikan dan kesehatan lebih terjangkau dan diakses semua orang.

Baca Juga: Sengit! Taipan India Ini Depak Mukesh Ambani Jadi Orang Terkaya di Asia!

"Teknologi digital, saya percaya, adalah penyeimbang yang hebat, pembuat demokrasi yang hebat. Tambang 'minyak baru', yaitu data, dapat dihasilkan dan dikonsumsi di mana saja dan oleh semua orang. Ini memiliki potensi untuk menciptakan nilai yang adil di seluruh sektor, geografi, dan kelas ekonomi," sambungnya.

Ambani sendiri telah menyulap bisnis ritel hingga penyulingannya yang senilai USD210 miliar ke layanan digital. Ambani memiliki cita-cita besar untuk menjadi raksasa teknologi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Konglomerat pemiliki Reliance Industries juga menyoroti dua hal yang dapat mendorong revolusi digital negaranya. Yakni, pertama dengan adanya populasi anak muda yang besar serta yang kedua penetrasi jaringan akses digital yang telah diperluas ke semua kota India hingga hampir ke 600 ribu desa.

Ambani optimis India akan membuat langkah besar di bidang fintech, teknologi pendidikan, teknologi kesehatan, dan industri melalui layanan digital.

Tag: Mukesh Dhirubhai Ambani, Orang Terkaya

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: REUTERS/Francis Mascarenhas