Perantau dari Prancis, Laurent Junique yang memiliki perusahaan call center berlokasi di Singapura yang go public di New York Stock Exchange pada akhir tahun 2021, hari ini masuk daftar 50 Orang Terkaya di Singapura.
Melansir Forbes di Jakarta, Kamis (8/9/22) pria berusia 56 tahun ini memiliki saham terbesar di perusahaan bernama TDCX yang mengalami masa sulit 10 bulan pertama sebagai entitas publik. Meskipun pendapatan tumbuh, saham turun 65% sejak IPO. Penurunan itu membuat kekayaan bersihnya dari USD3 miliar awal Oktober lalu menjadi USD825 juta.
Setelah menghabiskan dua tahun di universitas kemudian bekerja untuk raksasa produk konsumen Unilever, Junique pergi ke Singapura dengan rencana untuk memulai bisnisnya sendiri.
Pada tahun 1995, ia meluncurkan Teledirect untuk menangani panggilan, email, dan faks untuk berbagai klien. Perusahaan berganti nama menjadi TDCX pada 2019 setelah berekspansi ke layanan yang mencakup moderasi konten, pemasaran, dan dukungan e-commerce; CX adalah jargon industri untuk customer experience atau pengalaman pelanggan.
Perusahaan memperoleh laba USD77 juta dari pendapatan USD410 juta pada tahun 2021; pada tahun 2020, 62% pendapatan berasal dari dua pelanggan: Facebook dan Airbnb.
Dalam panggilan konferensi bulan Mei dengan para analis, TDCX menurunkan ekspektasinya untuk tahun 2022, dengan mengatakan pendapatan kemungkinan akan tumbuh sekitar 19% daripada perkiraan sebelumnya sekitar 25% lantaran pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dari klien utamanya. Namun, TDCX terus memperluas jejaknya, menambahkan operasi baru di Indonesia dan Vietnam sebagai negara ke-11 negara tempat TDCX beroperasi.