Aplikasi pemindai makanan halal asal Singapura, WhatsHalal kini tengah populer. Berkat popularitasnya, WhatsHalal berhasil meraup USD 4,5 juta atau Rp61,78 miliar untuk dapat mengembangkan teknologinya.
Sepuluh bulan usai meluncurkan pemindai makanan halal yang populer, aplikasi asal Singapura WhatsHalal itu mengatakan berencana menggunakan dana dari putaran pendanaan penuh, yang difasilitasi oleh situs crowdfunding, FundedHere, untuk membiayai ekspansi di Asia Tenggara.
Lalu dana tersebut juga akan merekrut tenaga-tenaga bertalenta, dan mengembangkan aplikasi lebih lanjut, yang tersedia di 29 negara, termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia dan Australia.
Baca Juga: Setelah Dapat Dana dari Traveloka, Startup Ini Dapat Suntikan Modal dari Tix ID
WhatsHalal mengatakan bahwa mereka menerima pendanaan dari investor regional, termasuk kancah pendanaan Indonesia yang dinilai sangat kompetitif.
Aplikasi WhatsHalal menggunakan teknologi blockchain dengan menawarkan enam layanan yaitu panduan makanan halal, daftar restoran halal, pengiriman makanan halal, pemesanan halal, dan pemesanan restoran halal dengan pemindai barcode, yang telah digunakan 1.400 kali untuk mengidentifikasi apakah item makanan kemasan yang dipindai bersertifikat halal.
Tahun ini, startup tersebut meluncurkan sistem sertifikasi halal online global pertama di dunia, yang akan membantu perusahaan mengamankan dan mengelola sertifikasi halal di berbagai negara dengan lebih mudah dan lebih cepat.
Pendiri WhatsHalal, Azman Ivan Tan mengatakan perusahaan mengantisipasi permintaan besar untuk layanan baru ini. Pria 43 tahun ini mengatakan bahwa beberapa pedagang Singapura sudah siap, dan lebih diharapkan dari Indonesia pada Juni.
Dia berkata, "Saya percaya kita hanya menggaruk permukaan betapa kuatnya teknologi memanfaatkan untuk industri halal."