Orang terkaya kedua di Filipina, Manuel Villar atau yang biasa dikenal dengan Manny Villar sebelumnya menduduki nomor satu di Filipina. Meski demikian, Villar berada di kursi nomor dua dengan kekayaan USD5,8 miliar (Rp85 triliun) menurut Forbes.
Bukan rahasia lagi kalau Villar lahir dari keluarga miskin. Dilansir dari South China Morning Post di Jakarta, Senin (21/9/2020) Villar merupakan anak tertua kedua dari sembilan bersaudara. Saat berusia enam tahun, ia akan membantu ibunya dengan menjual makanan laut di pasar.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Theo Albrecht Jr, Pewaris Ritel Jerman Berharta Rp321 T
Bahkan saat sudah mendapatkan gelar sarjana dan master, taipan itu sempat mencari nafkah dengan berdagang ikan dan udang. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) berpangkat rendah.
Sejak kecil, Villar memang dikenal sebagai anak yang cerdas. Ia mampu berbisnis dan belajar dari ibunya yang merupakan seorang pedagang ikan. Dari ibunya, ia semakin tertarik dengan bisnis dan saat kuliah tanpa ragu ia mengambil jurusan Administrasi Bisnis di Universitas Filipina dan mendapatkan gelar MBA di tempat yang sama.
Selesai menempuh pendidikan, Villar langsung berkarier dan bekerja untuk Sycip Gorres and Velayo (SGV). Namun, ia pun resign untuk mengejar bisnis pertamanya sebagai pemasok makanan laut untuk restoran di Manila.
Tak lama kemudian, pada tahun 1975 Villar menggeluti bidang real estate. Ia mendapat pinjaman untuk memulai bisnis ini sebesar 10.000 Peso Filipina. Modal itu ia pakai untuk membeli dua truk bekas dan menggunakannya untuk mengangkut kerikil dan pasir untuk BF Homes di Kota Paranaque.
Sejak itulah ia fokus berbisnis perumahan murah dan akhirnya mendirikan C&P Homes, yang kemudian menjadi Camella Homes.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Alain Wertheimer, Pewaris House of Chanel
Kini, Villar merupakan CEO dari Vista Mall, salah satu operator mal terbesar di Filipina. Selain itu, ia juga memimpin Vista Land & Lifescapes.
Villar juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan hemat. Di saat miliarder lain di seluruh dunia memiliki koleksi mobil besar sebagai simbol kesuksesan mereka, Villar dan keluarganya puas dengan mengendarai Toyota.
Bahkan kedua putranya, Paolo dan Mark, tidak memiliki mobil sampai mereka menyelesaikan kuliah. Meski Villar sangat kaya, ia ingin anak-anaknya tak manja. Mereka bahkan harus mengambil pinjaman mobil.
Selain itu, Villar juga tak suka terbang dengan pesawat kelas satu. Ia merasa cukup dan puas dengan kelas bisnis saat terbang.
Sisi lain dari Villar adalah ia sempat terjun ke dunia politik pada tahun 1992 sebagai perwakilan rakyat dari Las Piñas-Muntinlupa. Salah satu pencapaiannya saat menjabat sebagai wakil rakyat adalah menandatangani sebuah RUU menjadi undang-undang Republic Act (RA) 8003, yang menyatakan daerah tertentu di Las Piñas sebagai tempat wisata, yang kemudian melahirkan Koridor Bersejarah di Las Piñas.
Dia kemudian mencalonkan diri sebagai Senat, ia pun terpilih sebagai Presiden Senat Pro-Tempore. Ia juga pernah mencalonkan diri di kursi kepresidenan namun gagal. Setelah itu, ia pun keluar dari dunia politik.
