Orang terkaya dunia, Elon Musk dilaporkan telah memecat eksekutif tinggi Twitter untuk menghindari pembayaran pesangon yang besar usai pengambilalihan Twitter, hal tersebut dilaporkan The Information.

Salah satunya tak lain dan tak bukan adalah CEO Twitter, Parag Agrawal, CFO Ned Segal dan Kepala Hukum Sean Edget. Penasihat umum telah menutup kesepakatan pada hari Kamis senilai USD44 miliar (Rp686 triliun).

Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Senin (31/10/22) mantan eksekutif tersebut akan menerima pembayaran dengan total hampir USD90 juta. Agrawal ditetapkan sebesar USD38,7 juta, sebagian besar karena saham yang dimiliki sejak kepergiannya. Perusahaan riset Equilar mengatakan kepada Reuters bahwa pembayarannya bisa mencapai USD122 juta.

Baca Juga: Elon Musk Tunda Perhelatan Akbar Perusahaan Chip Otaknya, Ada Apa?

Musk berulang kali mengecam operasi Twitter dan eksekutif mereka sebelum menutup kesepakatannya atas jumlah akun palsu. Hubungannya dengan Agrawal pun memburuk.

CEO Tesla tidak membuang waktu untuk mereformasi Twitter. Insider melaporkan bahwa para pemimpin tim dan VP telah mulai menyusun daftar siapa yang harus dipertahankan berdasarkan tinjauan kinerja.

Pemilik baru Twitter, yang menyebut dirinya sebagai CEO pada file internal perusahaan, menurut Insider, juga harus menyangkal laporan bahwa ia berencana untuk memberhentikan 75% tenaga kerja.

Musk diperkirakan akan melakukan lebih banyak PHK dengan cepat karena tenggat waktu 1 November ketika karyawan dijadwalkan untuk menerima hibah saham sebagai bagian dari kompensasi mereka. Ini adalah proporsi yang signifikan dari sebagian besar kompensasi karyawan Twitter.