Sabtu, 27 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Lelah dengan Pekerjaan yang Menggunung, Elon Musk Mau Cari CEO Twitter

Foto Berita Lelah dengan Pekerjaan yang Menggunung, Elon Musk Mau Cari CEO Twitter
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pemilik baru Twitter, Elon Musk mengungkap bahwa dia berharap dapat mengurangi waktunya di Twitter hingga akhirnya memutuskan untuk mencari pemimpin baru untuk menjalankan perusahaan media sosial tersebut. Musk menambahkan bahwa dia berharap untuk menyelesaikan restrukturisasi organisasi minggu ini.

Orang terkaya dunia ituk membuat pernyataan saat bersaksi di pengadilan Delaware untuk pembelaan terhadap klaim bahwa paket pembayaran USD56 miliar (Rp878 triliun) di Tesla didasarkan pada target kinerja yang mudah dicapai dan disetujui oleh dewan direksi yang patuh.

Investor Tesla semakin khawatir tentang waktu yang dihabiskan Musk untuk membalikkan Twitter sehingga saham Tesla turun 3% pada tengah hari.

Baca Juga: Dikritik Software Engineer Twitter, Elon Musk Gak Terima, Langsung Pecat!!

"Ada ledakan aktivitas awal yang diperlukan pasca-akuisisi untuk mengatur ulang perusahaan," kata Musk dalam kesaksiannya, mengutip New York Post di Jakarta, Kamis (17/11/22/0. “Tapi kemudian saya berharap untuk mengurangi waktu saya di Twitter.”

Musk juga mengakui bahwa beberapa insinyur Tesla membantu mengevaluasi tim teknik Twitter, tetapi dia mengatakan mereka mengerjakan secara sukarela setelah jam kerja.

Dua minggu pertama miliarder itu sebagai pemilik Twitter ditandai dengan perubahan dan kekacauan yang cepat. Musk dengan cepat memecat kepala eksekutif Twitter sebelumnya dan pemimpin senior lainnya. Ia kemudian memberhentikan setengah dari staf Twitter awal bulan ini.

Musk mengirim email ke karyawan Twitter untuk menginfokan bahwa mereka perlu memutuskan pada hari Kamis apakah mereka ingin tetap di perusahaan untuk bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi atau mengambil paket pesangon tiga bulan gaji alias dipecat.

Tag: Elon Musk, Twitter

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Instagram/Elon Musk