Miliarder Elon Musk mengatakan bahwa dia bekerja dari pagi hingga malam, tujuh hari seminggu, ketika ditanya tentang akuisisi Twitter baru-baru ini dan kepemimpinannya di pembuat mobil listrik, Tesla Inc.
"Saya memiliki terlalu banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan," kata Musk melalui videolink ke konferensi bisnis di sela-sela KTT G20 di Bali.
Melansir Reuters di Jakarta, Selasa (15/11/22) sebagaimana diketahui, Musk adalah kepala eksekutif Tesla, Twitter dan juga menjalankan perusahaan roket SpaceX, startup chip otak Neuralink, dan perusahaan terowongan Boring Company.
Baca Juga: Elon Musk Akui Ekonomi AS Memburuk Menuju Resesi, The Fed Harus Berhenti!
Musk mengenakan kemeja batik yang dikirim oleh penyelenggara, ia muncul di layar diterangi oleh lilin dengan menjelaskan bahwa dia berbicara dari tempat yang mati listrik.
Investor Tesla mengaku khawatir kinerja Musk akan terganggu di Tesla sebagai pembuat kendaraan listrik terbesar di dunia. Musk secara pribadi terlibat dalam keputusan tingkat kerja mulai dari penataan mobil hingga masalah rantai pasokan.
Nilai saham Tesla telah berkurang setengahnya sejak awal April, sejak Musk mengungkap mengambil saham di Twitter. Penjualan saham Tesla-nya untuk Twitter sebesar USD20 miliar (Rp311 triliun), telah menambah tekanan.
Ketika ditanya tentang kompleksitas rantai pasokan industri "decoupling" dari China dan risiko dari invasi Rusia ke Ukraina, Musk kembali ke kesibukannya.
Menanggapi pengamatan bahwa banyak pemimpin bisnis di Asia ingin menjadi "Elon Musk dari Timur" Musk berujar bahwa sejatinya tidak enak menjadi dirinya. Musk mengaku hobi 'menyiksa' diri.
"Saya tidak yakin berapa banyak orang yang benar-benar ingin menjadi saya. Ingin menjadi saya di bayangan mereka, dengan ingin menjadi saya yang sebenarnya adalah tidak sama," ujar Musk.
Musk juga mengatakan dia ingin melihat Twitter mendukung lebih banyak video dan video berdurasi lebih panjang sehingga pembuat konten dapat mencari nafkah di platform, sayangnya Musk tidak memberikan detailnya. Pernyataannya disiarkan langsung di YouTube Alphabet Inc.
Indonesia telah berusaha untuk mendapatkan kesepakatan dengan Tesla mengenai investasi baterai dan SpaceX untuk mengembangkan tempat peluncuran roket.
Hingga kini, Musk tidak membuat komitmen untuk salah satu dari itu tetapi mengatakan Indonesia memiliki peran besar dalam rantai pasokan kendaraan listrik. Dan cukup masuk akal untuk jangka panjang bagi SpaceX memiliki beberapa titik peluncuran di seluruh dunia.
Musk menambahkan dia percaya bahwa ekonomi akan membuat transisi ke energi berkelanjutan. Dia mengatakan eksplorasi ruang angkasa harus tetap menjadi prioritas sehingga kita dapat memahami sifat alam semesta dan tempat kita di dalamnya.
"Mungkin kita akan menemukan peradaban alien atau menemukan peradaban yang ada jutaan tahun lalu, tapi kita melihat reruntuhan peradaban kuno. Saya pikir itu akan sangat menarik," katanya.