Tak ada lagi orang yang memiliki kekayaan lebih dari USD200 miliar (Rp2.876 triliun) per hari ini, menurut Bloomberg Biliionaires Index.

Bos Tesla Elon Musk, yang tadinya menjadi satu-satunya miliarder di atas ambang batas itu melihat kekayaannya turun USD13,3 miliar (Rp191 triliun) pada Rabu menjadi USD198,6 miliar (Rp2.855 triliun).

Merosotnya kekayaan Musk disebabkan oleh saham Tesla Inc. yang jatuh untuk hari keempat berturut-turut ke level terendah sejak September di tengah penurunan luas di pasar saham di seluruh dunia.

Baca Juga: Elon Musk Sindir Pendiri Ethereum Vitalik Buterin Lewat Meme Ini: Bakal Jadi Penguasa Web3?

Melansir Bloomberg di Jakarta, Kamis (24/2/22) meski demikian, pengusaha yang berusia 50 tahun itu tetap menjadi orang terkaya di dunia. Namun, Musk telah melihat USD71,7 miliar (Rp1.031 triliun) terhapus dari kekayaannya sepanjang tahun ini karena pasar bergulat dengan ketegangan geopolitik di sekitar Ukraina dan bank sentral yang lebih hawkish.

Pada 4 November, kekayaan Musk mencapai USD340,4 miliar (Rp4.895 triliun), ketika saham Tesla mencapai rekor tertinggi. Beberapa hari kemudian, dia bertanya kepada pengikut Twitter-nya apakah dia harus menjual sebagian sahamnya.

Hal itu pun memicu penurunan tajam dalam saham perusahaan yang menghapus USD35 miliar (Rp503 triliun) dari kekayaan bersihnya dalam sehari, ini merupakan jumlah yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya. Akhirnya, Musk pun menyelesaikan serangkaian penjualan saham senilai lebih dari USD16 miliar (Rp230 triliun) dan juga menyumbangkan USD5,7 miliar (Rp81 triliun) saham untuk amal.

Pendiri Amazon.com Inc. Jeff Bezos adalah satu-satunya orang yang kekayaannya pernah melebihi angka USD200 miliar selain Musk. Ia pertama kali mencapai tonggak sejarah itu pada bulan April tahun lalu. Kekayaannya pun berfluktuasi di sekitar level itu sepanjang tahun lalu sebelum turun di bawahnya pada bulan Desember.