Sabtu, 27 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Pengakuan Mengejutkan Adik Elon Musk: Dia Hebat dalam Berbisnis, Tapi Tidak Punya Empati

Foto Berita Pengakuan Mengejutkan Adik Elon Musk: Dia Hebat dalam Berbisnis, Tapi Tidak Punya Empati
WE Entrepreneur, Jakarta -

Orang terkaya dunia, Elon Musk menjalankan dua perusahaan teknologi paling inovatif dan berharga di dunia. Tetapi untuk menjadi asistennya sepertinya sangat berat.

SpaceX dan CEO Tesla yang berusia 50 tahun ini adalah seorang yang hebat dalam berbisnis, tetapi adiknya Kimbal Musk bahkan menyebut Musk tidak memiliki empati dengan orang-orang. Kimbal merupakan salah satu mitra bisnis lama Elon Musk.

Mengutip CNBC Make It di Jakarta, Jumat (14/1/22) Elon Musk sendiri sempat pesimis akan keberhasilan Tesla dan SpaceX. Namun, lihatlah kedua perusahaan itu sekarang, Tesla memiliki nilai pasar USD1 triliun, dan SpaceX menjadi startup paling bernilai di dunia dengan valuasi USD100 miliar.

Baca Juga: Sering Dituduh Tak Peduli dengan Bumi, Elon Musk Buktikan dengan Teknologi Baru Ini!

Tak aneh Elon Musk hari ini adalah orang terkaya di dunia berharta USD264 miliar (Rp3.772 triliun), menurut Forbes.

Tapi kemurahan hati itu tampaknya tidak meluas ke keterampilan interpersonalnya. Hal tersebut sering diklaimoleh teman, musuh, bahkan Musk sendiri.

Pada 2015, penulis dan jurnalis Ashlee Vance menerbitkan biografi Musk setebal 400 halaman. Ia mengatakan kepada Vice bahwa Musk memiliki "jenis empati yang paling aneh."

“Dia tidak memiliki banyak empati interpersonal, tetapi dia memiliki banyak empati terhadap umat manusia,” kata Vance. “Saya pikir dia memiliki serangkaian emosi yang sama sekali berbeda dari rata-rata orang.”

Penelitian menunjukkan bahwa bos yang berempati dapat membuat sebagian besar karyawan merasa jauh lebih produktif dan terlibat.

Dalam survei yang diterbitkan oleh Catalyst nirlaba tempat kerja yang berbasis di New York City awal tahun ini, 61% responden dengan pemimpin senior yang sangat empati mengatakan bahwa mereka merasa inovatif secara konsisten di tempat kerja, dibandingkan dengan hanya 13% responden lainnya.

Demikian pula, 76% orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki bos yang peduli melaporkan merasa sering atau selalu terlibat di tempat kerja, dibandingkan dengan hanya 32% dari mereka yang memiliki bos kurang empati.

Musk tampaknya cocok dengan kategori yang terakhir itu. Selama bertahun-tahun, dia mengatakan bahwa eksplorasi dan perjalanan ruang angkasa sangat penting untuk kelangsungan hidup umat manusia, dan kendaraan listrik dapat membantu memerangi perubahan iklim.

Tetapi beberapa karyawan dan mantan karyawan mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk menanggung tempat kerja yang toxic dan merusak untuk mengerjakan proyek yang berpotensi mengubah dunia itu. Hmm... bagaimana menurutmu?

Tag: Tesla Motors Inc, Elon Musk, SpaceX

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Reuters/Shannon Stapleton