Belum lama ini, pemerintah Indonesia telah memulai perbincangan dengan miliarder pemilik Tesla, Elon Musk tentang kemungkinan kemitraan baterai listrik. Presiden Joko Widodo sendiri telah berdiskusi dengan Musk.

"Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga mengajak Tesla untuk melihat Indonesia sebagai launching pad Space X," itulah yang tertulis dalam artikel di website Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Indonesia.

Musk pun menanggapo undangan Jokowi dengan merencanakan pengiriman timnya ke Indonesia pada Januari 2021. Adapun opsi pembicaraan investasi ini adalah membangun pabrik di Jawa Tengah.

Baca Juga: Elon Musk Sayangkan Banyaknya Lulusan MBA di Perusahaan, Katanya...

Musk sendiri pernah memuji Indonesia karena memiliki cadangan tembaga, nikel dan timah yang besar. Karena itulah, Indonesia ingin menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

"Nikel adalah tantangan terbesar untuk baterai bervolume tinggi dan bisa digunakan untuk jarak jauh! Australia dan Kanada cukup baik. Produksi nikel AS secara obyektif sangat buruk. Indonesia hebat!" kata Musk di akun Twitter-nya awal tahun ini.

Selain itu, dilansir dari BBC di Jakarta, Selasa (15/12/2020) Jokowi juga menawarkan Musk untuk melihat kemungkinan mendirikan stasiun peluncuran luar angkasa di Indonesia.

Untuk diketahui, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berencana membangun landasan peluncuran wahana antariksa pertamanya di Biak, Papua. Sehingga, pengembangan kedirgantaraan berskala besar ini membutuhkan investor internasional. SpaceX milik Elon Musk pun menjadi salah satu mitra yang memungkinkan.