Minggu, 28 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

5 Pengusaha Paling Dermawan di Dunia

Foto Berita 5 Pengusaha Paling Dermawan di Dunia
WE Entrepreneur, Jakarta -

Menurut laporan Credit Suisse pada tahun 2017, satu persen orang terkaya di dunia memiliki setengah dari kekayaan global, sekitar US$140 triliun. Sebaliknya, 2,5 persen kekayaan dimiliki 3,5 miliar orang termiskin di dunia.

Untuk menutup kesenjangan tersebut, orang-orang kaya menyumbangkan sebagian dari pendapatan mereka untuk membantu mengatasi pendidikan, penyakit, dan kekurangan gizi. World Finance memetakan lima pengusaha paling dermawan di dunia. Siapa saja mereka?

Baca Juga: Miliki Kekayaan Rp1.278 triliun, 99% Harta Investor Ini untuk Filantropi

Michael Dell

Saat masih mahasiswa Kedokteran di University of Texas di Austin, Dell mendirikan PC's Limited, sebuah bisnis informal yang menjual perangkat upgrade kepada teman-teman sekelasnya untuk komputer pribadi mereka. Delapan tahun berkembang pesat dan menjadi Dell Computer Corporation. Dell menjadi CEO termuda menurut Fortune 500, ia baru berusia 27 tahun.

Dell bersama istrinya mengelola Michael & Susan Dell Foundation. Yayasan ini mendukung proyek-proyek berkaitan dengan pendidikan perkotaan, kesehatan anak dan ekonomi keluarga, serta memberikan bantuan saat krisis. Ia telah menyumbangkan US$2 miliar untuk kegiatan filantropis selama masa hidupnya, sekitar 9 persen dari kekayaan bersihnya.

Phil Knight

Kekayaannya lahir dari kecintaannya berlari. Ia seorang pelari dan mahasiswa University of Oregon (UO) pada 1950-an. Knight mendirikan bisnis pakaian olahraga bernama Blue Ribbon Sports pada 1964. Bisnis ini berkembang menjadi Nike, pemasok sepatu sport dan pakaian terbesar di dunia.

Knight seorang dermawan yang telah menyumbangkan US$3 miliar untuk tujuan amal, 10 persen dari kekayaan pribadinya US$30 miliar. Almamaternya Stanford University dan UO, tim olahraga Oregon Ducks dan Knight Cancer Institute di Oregon Health and Science University, ia sumbang lebih dari US$600 juta. Pada 2016, ia memberikan saham Nike senilai US$112 juta kepada berbagai badan amal.

Michael Bloomberg

Pada 1981, Bloomberg di-PHK dari perusahaan investasi. Meski tidak menerima pesangon, ia mengambil US$10 juta dalam ekuitas, menggunakan dana untuk mengatur penyedia berita dan informasi keuangan. Kekayaannya meroket. Pada tahun 2009, dalam 12 bulan kekayaannya bertambah. Hari ini, kekayaannya diperkirakan bernilai US$50 miliar.

Dia selalu menjadi filantropis dan mendirikan yayasan sendiri yang fokus pada masalah lingkungan, pendidikan, dan seni, pada 2009. Januari 2014, ia mendirikan Vibrant Oceans senilai US$53 juta yang mendukung penciptaan dan pemeliharaan populasi ikan berkelanjutan di seluruh dunia. Bloomberg telah menyumbangkan total US$6 miliar untuk amal atau 12 persen dari kekayaan bersihnya.

Bill Gates

Nasib Bill Gates sebagai raja teknologi ditetapkan ketika saat berusia 13 tahun, ia menerima komputer dari General Electric untuk membantunya mempelajari Kode Instruksi Simbolik Serba Guna Pemula. Gates langsung terpikat. Ketertarikannya berlanjut hingga ia menemukan Microsoft pada 1975.

Gates meninggalkan Microsoft pada 2008 untuk menjadi filantropis penuh waktu. Yayasan Bill & Melinda Gates (BMGF) didirikan pada 2000 untuk mendukung pertanian, kesehatan, dan kebijakan, termasuk membantu negara berkembang memerangi malaria dan mendukung nutrisi.

Ia telah memberikan US$41 miliar atau 46 persen dari total kekayaannya. Angka ini hampir dua kali lipat jika Gates memenuhi janjinya pada 2010 untuk menyumbangkan 95 persen kekayaannya sebelum dia meninggal.

Warren Buffett

Kepekaan bisnis Buffett menjadikannya jutawan pada 1962 setelah menggabungkan sejumlah mitra menjadi satu perusahaan induk Berkshire Hathaway. Dia menjadi miliarder pada 1990, ketika perusahaannya menjual saham Kelas A. Kini, Buffett orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan pribadi US$84 miliar.

Buffett berjanji memberikan sebagian besar kekayaannya untuk amal pada Juni 2006. Secara bertahap memberikan 85 persen saham Berkshirenya ke 5 yayasan, termasuk BMGF. Kegiatan filantropinya melalui Susan Thompson Buffett Foundation untuk kesehatan reproduksi, keluarga berencana, pendidikan, dan konservasi.

Pada 2010, Buffett, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg mendirikan Giving Pledge yang ditandatangi orang-orang yang mau menyumbangkan 50 persen dari kekayaan pribadi untuk amal. Buffett telah menyumbang US$46 miliar untuk amal. Lebih mengejutkan lagi, ia menyumbangkan 55 persen dari kekayaan bersihnya

Tag: filantropis, Pengusaha

Penulis: Lili Lestari

Editor: Cahyo Prayogo

Foto: Business Insider