Mantan istri pendiri Amazon Jeff Bezos, MacKenzie Scott meluncurkan langkah terbarunya dalam misi untuk memberikan kekayaannya. Scott, yang kekayaannya berasal dari saham Amazon yang dia terima dalam perceraiannya dengan Bezos, telah memberikan donasi dengan kecepatan tinggi.
Meski misi filantropinya telah merusak kekayaan bersihnya, Scott masih menjadi orang terkaya ke-31 di planet ini, menurut Forbes.
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Jumat (14/10/22) pada hari Kamis, terungkap bahwa Scott telah menyumbangkan USD15 juta untuk VisionSpring, sebuah organisasi yang berbasis di New York untuk memberi mereka yang membutuhkan akses ke kacamata.
Donasi Scott yang dtransformatif akan membantu VisionSpring dengan inisiatif USD70 jutanya untuk memperbaiki pengelihatan 6 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2030.
VisionSpring mengatakan uji coba telah menunjukkan penyediaan kacamata meningkatkan produktivitas pekerja hingga sepertiga, dan sedang mencari untuk membantu mereka yang bekerja di industri teh, kakao, kopi, dan pengrajin di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara dengan program barunya.
Menurut VisionSpring, sebanyak 85% pekerja industri yang membutuhkan kacamata ini belum pernah melakukan tes penglihatan.
Sumbangan Scott untuk VisionSpring diyakini sebagai sumbangan pribadi terbesar untuk membantu memecahkan masalah penglihatan yang tidak terkoreksi sebagai intervensi kemiskinan.
Dalam dua tahun sejak perceraian Scott dan Bezos diselesaikan, dia telah memberikan setidaknya USD12 miliar (Rp185 triliun) kekayaannya dengan sumbangan jutaan dolar ke berbagai organisasi termasuk Boys & Girls Clubs of America, Big Brothers Big Sisters, dan Junior Achievement USA.
Penyelesaian perceraian 2019 ini melihat Scott menjadi wanita terkaya keempat di dunia, tetapi dia segera menandatangani Giving Pledge, dan berjanji untuk memberikan sebagian besar kekayaannya.
“Saya memiliki jumlah uang yang tidak proporsional untuk dibagikan,” kata Scott ketika dia mendaftar untuk inisiatif tersebut. “Pendekatan saya terhadap filantropi akan terus bijaksana. Ini akan membutuhkan waktu dan usaha dan perhatian. Tapi saya tidak akan menunggu—dan saya akan terus melakukannya sampai brankas itu kosong.”