Startup chip otak milik miliarder Elon Musk merilis rekaman yang memperlihatkan seekor monyet memainkan videogame sederhana setelah mendapatkan implan teknologi di otaknya.
Video berdurasi 3 menit yang dirilis Neuralink ini menunjukkan Pager, seekor kera jantan dengan chip tertanam di setiap sisi otaknya, memainkan 'Mind Pong'. Dia dilatih untuk menggerakkan joystick, dan mengontrol hanya dengan berpikir tentang menggerakkan tangannya ke atas atau ke bawah.
Baca Juga: Ikuti Jejak Elon Musk, Miliarder Properti Ini Bilang: Saya Yakin dengan Bitcoin
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Senin (12/4/21) Musk mengungkap bahwa Neuralink akan memungkinkan orang-orang yang lumpuh bisa menggunakan smartphone dengan pikiran mereka lebih cepat daripada seseorang yang menggunakan jempol.
"Versi yang lebih baru akan dapat mengalihkan sinyal dari Neuralinks di otak ke Neuralinks di cluster motorik/sensorik tubuh, sehingga memungkinkan orang lumpuh untuk berjalan kembali. Perangkat ini ditanamkan dengan tengkorak & mengisi daya secara nirkabel, sehingga Anda terlihat & merasa benar-benar normal." cuit Musk di Twitter.
Neuralink bekerja dengan merekam dan mendekode sinyal listrik dari otak menggunakan lebih dari 2.000 elektroda yang ditanamkan di daerah korteks motorik monyet yang mengoordinasikan gerakan tangan dan lengan.
"Dengan menggunakan data ini, kami mengkalibrasi dekoder dengan secara matematis memodelkan hubungan antara pola aktivitas saraf dan berbagai gerakan joystick yang mereka hasilkan."
Didirikan bersama oleh Musk pada tahun 2016, Neuralink yang berbasis di San Francisco bertujuan untuk menanamkan chip komputer otak nirkabel untuk membantu menyembuhkan kondisi neurologis seperti Alzheimer, demensia, dan cedera sumsum tulang belakang serta menggabungkan manusia dengan kecerdasan buatan.
Pada Agustus 2020, Musk meluncurkan seekor babi dengan implan chip Neuralink yang ia gambarkan sebagai "Fitbit di tengkorak Anda".
Musk telah lama memiliki sejarah menyatukan beragam ahli untuk mengembangkan teknologi yang sebelumnya terbatas di laboratorium akademik, seperti untuk roket dan kendaraan listrik, melalui perusahaan seperti Tesla Inc dan SpaceX.
