Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Papua Barat dan berkomitmen mendukung pengembangan potensi tersebut sehingga memberikan dampak yang besar bagi masyarakat, khususnya dalam kebangkitan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu dalam Rapat Koordinasi Teknis (RAKORNIS) Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat pada beberapa hari lalu di Hotel Grand Papua, Fakfak, mengatakan, Papua Barat memiliki banyak sekali potensi wisata berkelas dunia, salah satunya Raja Ampat.
Baca Juga: Selamat! Kemenparekraf Raih Nilai Terbaik Manajemen SDM ASN Tahun 2021
Ia menyatakan Kemenparekraf siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mengembangkan potensi wisata lain yang ada di Papua Barat secara maksimal.
"Kemenparekraf siap bersinergi dengan pemerintah Provinsi Papua Barat demi mewujudkan Pariwisata Papua Barat yang mendunia, berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan," kata Vinsensius dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/4/2022).
Vinsensius juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Papua Barat dalam membangun sektor pariwisata di Provinsi Papua Barat. Menurutnya hal ini sejalan dengan arahan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno terkait implementasi inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam pengembangan pariwisata dengan semangat Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Gali Semua Potensi Lapangan Kerja).
Baca Juga: Menparekraf: Kemenparekraf Gunakan Produk UMKM Lokal Hingga 82%
"Kemenparekraf mengapresiasi atas komitmen Gubernur Papua Barat yang siap dan fokus untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan mengungkapkan, banyak hal yang perlu didorong dalam pengembangan pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Papua Barat di antaranya memperkuat fokus dan wilayah tematik Desa Wisata, destinasi (Alam, Budaya, dan Buatan), kawasan pariwisata Ekowisata, geopark, (konservasi dan non konservasi), serta destinasi wilayah (kabupaten, kota, dan provinsi).
Pemerintah Provinsi Papua Barat dapat mengimplementasikan SINAKODA (Sinergitas Pusat dan Daerah berbasis Inovasi, Adaptasi, Kolaborasi) untuk mewujudkan destinasi berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan di Papua Barat melalui sinergitas pembangunan lewat program Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik serta pendampingan dan dukungan lainnya dalam upaya percepatan pengembangan destinasi di Papua Barat.
"Ketika sinergitas ini diimplementasikan di Papua Barat dengan tepat anggaran, tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu, maka mimpi Papua Barat mempunyai destinasi berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan yang mendunia bisa terwujud dengan cara kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas," ungkap Wawan.
Baca Juga: Tak Disangka! Optimalisasi Belanja Kementerian, Kemenparekraf dan Kemenkes Lebihi Target Awal!
Wawan menyampaikan Kemenparekraf/Baparekraf senantiasa memperkuat sinergitas dan integrasi di lintas kedeputian, lintas K/L, lintas stakeholder, dan lintas daerah serta mendorong penyelenggaraan event nasional dan internasional yang berkelanjutan dan konsisten didukung oleh digital marketing yang masif.
Hal ini disambut baik oleh Bupati Fakfak, Untung Tamsil. Ia mengapresiasi langkah Kemenparekraf yang langsung hadir ke lapangan dalam mengidentifikasi potensi dan daya tarik wisata alam, budaya dan buatan yang tersebar di Papua Barat, terutama di Fakfak.
Baca Juga: Kemenparekraf: Indonesia Menjadi Pasar Konsumen Halal Terbesar Dunia
"Kehadiran Kemenparekraf ini sejatinya merupakan bentuk perhatian dan keberpihakan pemerintah pusat di daerah dengan memberikan dorongan dan dukungan semangat untuk kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan di Fakfak. Sejumlah potensi wisata yang sangat mempesona membuat Fakfak semakin tersenyum," ujar Untung.
Dalam RAKORNIS ini turut hadir secara luring Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Bud Kemendikbud Ristek, Restu Gunawan; Kepala BAPPEDA Provinsi Papua Barat, Dance Sangkek; Akademisi Papua Agus Irianto Sumule; dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia. Sementara itu, rapat secara daring dihadiri oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam.