Kamis, 21 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Paradigma Baru dalam Sektor Pariwisata 2023 di Indonesia

Foto Berita Paradigma Baru dalam Sektor Pariwisata 2023 di Indonesia
WE Entrepreneur, Jakarta -

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh situasi yang terjadi di masyarakat, mulai dari pandemi, masalah geopolitik, dan lain sebagainya. Memiliki korelasi yang besar terhadap situasi yang terjadi di masyarakat, perilaku atau behavior para wisatawan pun turut berubah menyesuaikan dengan situasi. Misalnya saja tren berwisata saat pandemi membuat para wisatawan memiliki perhatian yang lebih pada aspek kesehatan dan kebijakan yang ada.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno menyampaikan bahwa saat ini telah muncul paradigma baru di masyarakat di mana perilaku wisatawan dalam berwisata sudah terjadi pergantian di mana perubahan mengarah pada wellness tourism yang terus mengalami peningkatan.

"Orang ingin healing, healing itu bukan hanya untuk physical being tapi untuk benerin feeling, refreshing yang tidak bikin kantong kering apalagi kepala pening. Nah ini yang disebut wellness tourism," tutur Menparekraf Sandiaga Uno dalam acara tiket.com National Webinar 2022 bertajuk Paradigm of Indonesia Tourism Industry Trend 2023 pada Selasa (13/12/2022).

Baca Juga: Kemenparekraf-Qlue Kolaborasi Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

Selain wellness tourism ini, perubahan perilaku berwisata juga terlihat dengan adanya pola atau perilaku work from destinations di mana masyarakat kini mulai bekerja dari destinasi-destinasi tempat wisata. Ada pula cultere immersion yang kini mulai menampakkan pola perjalanan lama menuju destinasi yang baru. Paradigma baru dalam pariwisata Indonesia juga muncul dengan adanya berbagai program yang dikembangkan oleh Pemerintah yang kemudian mendorong dalam paradigma seperti adventures tourism.

Perubahan pola perilaku wisatawan dalam berwisata ini dimungkinkan akan terus terjadi hingga tahun depan. Di mana tren berwisata 2023 sesuai dengan prediksi dari Expedia akan dipengaruhi oleh keputusan perjalanan yang didasari dari faktor kualitas, baik terkait dengan mindfullness, sensation-seeking, culture immersion, atau pengaturan akomodasi/perjalanan yang berkualitas. Dalam hal ini, tentu sesuai dengan yang dijelaskan oleh Menparekraf Sandiaga, akan ada tiga tren utama wisata di tahun 2023, yaitu wellness retreats, cultural experience, dan off-grid travel.

Wellness retreats merupakan perjalanan wisata akan ditujukan untuk membawa kesehatan 'pikiran, tubuh, dan jiwa' di mana wsatawan akan melakukan aktivitas mencari kedamaian dan kesenangan termasuk cara-cara yang kurang konvensional untuk merasakan kebahagiaan.

Sedangkan cultural experience menggambarkan semakin banyak wisatawan yang ingin merasakan budaya baru dalam perjalanan mereka di mana mereka ingin merasakan budaya perjalanan, bahasa baru, dan bepergian ke tempat yang underrated. Sementara off-grid travel merujuk pada banyak wisatawan ingin terhubung kembali dengan alam. Diestimasikan sebanyak 60% wisatawan berkeinginan untuk berwisata secara unplugged (tidak terkoneksi dengan gadget).

Tidak hanya akan ada paradigma baru dalam sektor pariwisata, Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan adanya paradigma baru dalam sektor ekonomi kreatif. Ia menyampaikan, "paradigma baru juga terlihat di ekonomi kreatif, ada akselerasi digital yang menggunakan AI, TikTok, YouTube shorts, ada big data yang teman-teman di Pusdatin sekarang sedang mengembangkan bersama tiket.com."

Dari perjalanan pariwisata dan ekonomi kreatif di sepanjang tahun 2022 ini, di tahun 2023 nanti sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga akan lebih mengarah dan menuju pada transisi pembangunan yang lebih berkelanjutan atau Sustainable Development Goals.

Tag: Pariwisata, Kementerian Pariwisata, Sandiaga Salahuddin Uno

Penulis: Tri Nurdianti

Editor: Rosmayanti

Foto: Antara/Anis Efizudin