Investor sekaligus salah satu orang terkaya dunia, George Soros yang juga seorang aktivis politik belum lama ini membuat pernyataan kontroversial melalui suratnya kepada Financial Times.
Dalam surat tersebut, dilansir dari Financial Times di Jakarta, Kamis (20/2/20) ia meminta kepada dua eksekutif Facebook, Chief Executive Mark Zuckerberg dan Chief Operating Officer Sheryl Sandberg untuk mundur dari jabatannya.
Baca Juga: Rumah Bos Facebook Digeruduk Massa Demo, Teriak: Zuckerberg, Mundur dari Facebook!
Soros mengatakan dalam suratnya kepada Financial Times bahwa Zuckerberg dan Sandberg harus dihapus dari kontrol Facebook. Hal ini lantaran sikap kontroversial perusahaan atas iklan politik pada platformnya.
Facebook mendapat kecaman karena mempertahankan kebijakan yang memungkinkan politisi membuat pernyataan palsu dalam iklan kampanye mereka dan menolak untuk memeriksa fakta konten iklan tersebut.
"Jika ada keraguan apakah sebuah iklan itu politis, itu (Facebook) seharusnya lebih berhati-hati dan memilih untuk menolak menerbitkannya," tulis Soros. Ia melanjutkan, "tidak mungkin Facebook akan mengikuti ini."
Facebook memang diketahui tidak mengubah kebijakan iklan politiknya, sementara Google baru-baru ini menerapkan batasan tentang pengiklan dapat menargetkan iklan mereka, dan Twitter telah melarang semua iklan politik pada platformnya.
Soros bahkan tidak berbasa-basi dengan kritiknya terhadap Zuckerberg.
"Zuckerberg tampaknya terlibat dalam semacam pengaturan bantuan bersama dengan Donald Trump yang akan membantunya terpilih kembali." tulisnya di awal surat.
Mengenai ramainya pemberitaan ini, Facebook masih belum menanggapi permintaan komentar.