CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg mendapatkan surat terbuka dari pemegang sahamnya, Altimeter Capital Management. Menurut perusahaan investasi itu, induk Facebook perlu merampingkan dengan memotong pekerjaan dan belanja modal karena investor telah kehilangan kepercayaan terhadap Meta.
Meta telah menggenjot pengeluarannya dan berputar disekitar metaverse, kata hedge fund yang berfokus pada teknologi dengan saham 0,1 persen.
Altimeter mengatakan arus kas bebas tahunan dapat digandakan menjadi USD40 miliar (Rp624 triliun) jika memotong jumlah karyawan setidaknya 20%, memangkas pengeluaran modal setidaknya USD5 miliar (Rp78 triliun) menjadi USD25 miliar (Rp390 triliuln) per tahun dan membatasi investasi tahunan di metaverse menjadi USD5 miliar alih-alih USD10 miliar (Rp156 triliun).
Baca Juga: Jet Pribadi Mark Zuckerberg Terlacak, Hanya Dalam 2 Bulan Telah Lakukan 28 Kali Penerbangan!
Melansir New York Post di Jakarta, Selasa (25/10/22) Meta telah menghabiskan miliaran dolar dan mempekerjakan ribuan karyawan di seluruh dunia untuk membangun metaverse yang mengacu pada lingkungan digital bersama yang menggunakan teknologi augmented reality atau virtual reality untuk membuatnya terasa lebih realistis.
Tetapi impian perusahaan telah gagal karena unit bisnis Reality Labs yang bekerja pada augmented reality dan virtual, terus-menerus melaporkan kerugian yang mengejutkan. Unit tersebut telah kehilangan USD5,8 miliar (Rp90 triliun) dalam enam bulan pertama tahun ini.
Altimeter mengatakan investasi besar seperti itu di masa depan yang tidak diketahui sangat besar dan menakutkan, bahkan menurut standar Silicon Valley.
Perusahaan media sosial ini pada bulan Juni telah memotong rencana untuk mempekerjakan insinyur setidaknya 30%. Zuckerberg juga telah memperingatkan karyawan untuk bersiap menghadapi penurunan ekonomi.