Konglomerat Indonesia, Alexander Tedja merupakan pria kelahiran 22 September 1945. Alexander Tedja merupakan pengusaha sukses di bidang bisnis properti dan pusat perbelanjaan. Pada awal karirnya, Alexander Tedja memiliki latar belakang sebagai pengusaha yang bergerak di bidang perfilman.
Dikutip dari Aliens Lates di Jakarta, Senin (23/8/21) beberapa jenis usaha yang berhasil dijalankan Alexander Tedja adalah PT ISAE FILM pada tahun 1972, PT Menara Mitra Cinema Corp pada tahun 1977 dan PT Pan Asiatic Film sejak tahun 1991.
Pada tahun 1982, Alexander mulai menggeluti bisnis properti dan mal. Melalui PT Pakuwon Jati Tbk, ia membeli tanah yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.
Baca Juga: Tepati Janji! Crazy Rich Malang Berikan Hadiah Untuk Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020
Saat itu, Alexander memulai bisnis properti pertamanya dengan membuka proyek Plaza Tunjungan I. Proyek ini mulai beroperasi pada tahun 1986.
Dengan kesuksesan yang diraih Plaza Tunjungan I, Alexander semakin bersemangat untuk membangun proyek selanjutnya. Dari situlah akhirnya muncul pembangunan proyek baru untuk Plaza Tunjungan II dan Plaza Tunjungan III.
Kemudian, proyeknya dilanjutkan dengan pembangunan Sheraton Surabaya, Hotel dan Towers, Condominium Regensi, Menara Mandiri, hingga Plaza Tunjungan IV. Semua proyek ini mulai beroperasi pada tahun 2002.
Dari semua keberhasilan yang telah dibangun oleh Alexander, PT Pakuwon Jati Tbk pun berhasil masuk daftar Bursa Efek Indonesia pada tahun 1989.
Selain sukses dalam pembangunan mall, Alexander juga berhasil melaksanakan pembangunan perumahan yang sudah dimulai sejak tahun 1994. Perumahan yang dibangunnya diberi nama Pakuwon City.
Dengan segala kesuksesan yang ia dapatkan melalui Pakuwon Group, Alexander Tedja dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia di urutan ke 27 pada tahun 2020. Kekayaannya saat ini mencapai USD1 miliar atau setara dengan Rp14,5 triliun.
