Minggu, 24 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Perkuat UMKM, MBV dan Kulo Grup Hadirkan Kemitraan Terjangkau Mo Tahu Aja!

Foto Berita Perkuat UMKM, MBV dan Kulo Grup Hadirkan Kemitraan Terjangkau Mo Tahu Aja!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Pandemi Covid-19 mengakibatkan ekonomi terpuruk. Banyak pelaku usaha gulung tikar, baik skala besar maupun UMKM. Kondisi itu mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Jika tidak segera diatasi, tentu akan semakin runyam.

Sejumlah kalangan menilai, UMKM perlu digerakkan, sehingga roda perekonomian bisa kembali berputar. UMKM dinilai menjadi kunci keberhasilan pemerintah untuk memulihkan ekonomi saat pandemi dan pasca pandemi Covid-19.

Hal itu juga yang menjadi alasan dua perusahaan kuliner besar berpola kemitraan, Mitra Boga Ventura (MBV) dan Kulo Group kembali melakukan kolaborasi untuk sebuah konsep baru. Mereka ingin ikut menggerakkan kembali roda ekonomi yang terempas wabah corona, terutama di kalangan pelaku usaha kecil. 

MBV dan Kulo Group menghadirkan gerobak kuliner “Mo Tahu Aja!” yakni usaha berpola kemitraan untuk menjual tahu goreng dengan harga terjangkau.

“Saat ini banyak orang mencari pemulihan ekonomi masing-masing, sehingga mereka mencari usaha dengan modal ringan agar bisa segera mendapatkan penghasilan,” ujar  petinggi grup MBV, Michael Marvy Jonathan kepada wartawan di sela-sela peluncuran gerai gerobak pertama “Mo Tahu Aja!” di Benhil, Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Program Bantuan UMKM Kurang Nendang, Sandi Bocorkan Strategi Biar Menang

Marvy menjelaskan, selama pandemi, sebagian usaha makanan dan minuman atau food and beverage (FnB) masih bisa bernapas. Soalnya, ketika ada pembatasan, banyak orang bosan terkunci di rumah, mereka memilih untuk jajan secara online. Banyak orang kehilangan pekerjaan karena bisnis ritelnya tutup, pabrik tidak berjalan, toko kelontong tutup, ataupun usaha penjualan pakaian yang gulung tikar, ingin mencari peluang baru lewat bisnis kuliner. 

“Bisnis yang kami hadirkan ini menjual tahu dengan konsep gerobak, bukan booth, sehingga biaya investasinya sangat kecil,” ujarnya. 

MBV dan Kulo Group akan memberikan pelatihan kepada mitra, termasuk promosi ketika peluncuran setiap gerai, dan menyiapkan koneksi untuk Grabfood dan Gofood. Mitra tidak perlu repot, cukup membayar biaya kemitraan yang terjangkau dan siap berjualan. “Kami ingin mengambil momentum. Untuk kondisi seperti ini, perlu mencari momentum menggerakkan UMKM. Supaya yang tadinya mereka tidak memiliki peluang, bisa punya peluang lagi. 

Baca Juga: Pemerintah Bakal Salurkan KUR ke UMKM Lewat Gojek, Grab, Tokopedia Hingga Shopee

Biaya investasi untuk memulai usaha “Mo Tahu Aja!” dinilai cukup terjangkau. Sebab, hanya dengan modal 30 juta, mitra sudah bisa berjualan tahu dengan merek “Mo Tahu Aja!”. Mitra juga akan mendapatkan gerobak serta perlengkapan, dan tidak perlu mengeluarkan biaya marketing tambahan. 

“Mo Tahu Aja!” memiliki beberapa menu, di antaranya “tahu kriuk aja” yang kekinian dan “tahu walik aja” yaitu tahu aci klasik. Dua macam tahu ini dilengkapi sambal merah, sambal kecap, dan cabai rawit. Satu boks “Mo Tahu Aja!” berisi 10 tahu dijual seharga Rp 15.000. 

“Mo Tahu Aja!” memiliki rasa yang khas, dan juga lebih renyah dan gurih ketimbang tahu serupa yang sudah ada di pasaran. 

MBV dan Kulo Group menargetkan pembukaan 1.000 cabang hingga enam bulan ke depan. Jumlah itu merupakan angka yang memungkinkan mengingat jumlah outlet MBV dan Kulo Group saat ini sudah lebih dari 1.000 outlet di seluruh Indonesia. 

Kesukaan Masyarakat

Sementara itu, Marketing Executive Kulo Group Michael Bunyamin menjelaskan, “Mo Tahu Aja!” adalah konsep terbaru yang mereka hadirkan. Pihaknya menyajikan makanan ringan “tahu kekinian” untuk seluruh masyarakat Indonesia.

“Ini terinspirasi dari kecintaan masyarakat Indonesia terhadap tahu. Kami ingin menyajikan kembali hidangan tahu goreng untuk seluruh lapisan masyarakat, dan pada akhirnya untuk memperkenalkan tahu goreng ke seluruh dunia,” kata dia.

Baca Juga: BKPM-Kemenkop UKM Sepakat Kerja Sama Pengembangan UMKM

Disebutkan, “Mo Tahu Aja!” menghadirkan tahu goreng yang sudah menjadi snack tradisional Indonesia dengan resep rahasia yang membuat penasaran dan semakin Mo Tahu Aja!

Pengamat kebijakan UMKM Suhaji Lestiadi mengungkapkan, pasar menghilang seiring daya beli masyarakat lapisan bawah yang terus merosot akibat pembatasan aktivitas sosial sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Padahal, konsumsi produk-produk UMKM mayoritas berasal dari kalangan masyarakat itu.

Sebelumnya, pengamat ekonomi Gigih Prihantono menilai, sektor riil dan ekonomi kerakyatan harus benar-benar hidup terlebih dulu sebelum sektor ekonomi lain. Hal itu karena UMKM memiliki peran penting dalam menghidupkan perekonomian. Sehingga, ekonomi bisa berangsur pulih.

Tag: Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Mitra Boga Ventura (MBV), Kulo Group

Penulis/Editor: Annisa Nurfitri

Foto: Ist