Italia telah memberlakukan pembatasan terhadap perjalanan dan kehidupan publik untuk mencegah penularan wabah virus corona. Namun tampaknya tak berlaku bagi beberapa pengusaha besar di Italia yang menyatakan bisnisnya tetap berjalan seperti biasa.
Dilansir CNN di Jakarta, Rabu (11/3/2020) 60 juta penduduk pun harus merasakan pembatasan perjalanan, larangan ke acara umum, ditutupnya sekolah, bioskop, museum dan pusat kebugaran, serta batasan jam buka untuk restoran, bar dan toko.
Baca Juga: Corona Ciptakan Kerusuhan, Italia Sebut Tahanan di Penjaranya Ngamuk-ngamuk
Pemerintah Italia mengambil tindakan tersebut ketika jumlah kematian yang disebabkan oleh virus corona mencapai 463 dan yang terinfeksi mencapai 9.000 lebih. Pembatasan tersebut diberlakukan hingga setidaknya 3 April.
Pemerintah Italia juga menetapkan daerah karantina untuk 14 provinsi termasuk wilayah Tombardy yang merupakan daerah pusat keuangan. Kemudian pada Senin kemarin, karantina pun diperluas yang mencakup seluruh negara. Pembatasan itu diperkirakan akan berdampak besar pada ekonomi Italia yang sudah loyo.
Tetapi beberapa perusahaan besar di negara itu, termasuk pembuat mobil dan rumah mode, beroperasi seperti biasa hanya beberapa jam sebelum pembatasan diperluas ke seluruh negara.
Seperti perusahaan pembuat supercar, Ferrari yang berkantor pusat di salah satu kota yang dikarantina mengungkapkan bisnisnya berjalan seperti biasa.
Lalu perusahaan Italia, Luxottica, yang berkantor pusat di Milan dan membuat Ray-Ban dan Oakley mengatakan semua perusahaan di kawasan itu berjalan seperti biasa. Hal serupa diungkapkan oleh jaringan supermarket Esselunga, yang memiliki kantor di pinggiran Milan, mengatakan operasi berjalan normal.
Lain halnya dengan Sektor pariwisata Italia yang harus terpukul di tengah wabah virus corona seperti destinasi populer di Venice dan Roma sepi. Pada hari Selasa kemarin, Vatikan ikut menutup aint Peter's Square dan Saint Peter's Basilica bagi para wisatawan.