Siapa yang tak suka Indomie? Rasanya minoritas sekali ya orang yang tidak suka Indomie. Pasalnya, Mi instan Indomie asli Indonesia ini tak hanya berhasil menembus pasar dunia, tetapi juga mengungguli berbagai mi instan belahan dunia.
Bahkan, L.A. Times Instant Ramen Power Rankings yang dibuat oleh media Los Angeles Times menempatkan Indomie Mi Goreng Barbeque Chicken dan Indomie Mi Goreng Original pada urutan nomor 1 dan nomor 10 dari total 31 mi instan terenak.
Indomie, pertama kali diproduksi pada 1972 dengan rasa Kaldu Ayam yang diluncurkan oleh Sanmaru Food Manufacturing yang didirikan oleh Djajadi Djaja.
Baca Juga: Sejarah SilverQueen, Cokelat Enak Mendunia Buatan Asli Indonesia
Saat ini, Indomie diproduksi oleh Grup Salim melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Bermula dari ketertarikan Liem Sio Liong karena kelangkaan beras yang melanda Indonesia saat itu.
Liem yang terkenal dengan Soedono Salim, pendiri Salim Group ini akhirnya mendekati Djajadi Djaja agar Indomie mau bermitra dengannya.
Saat itu Soedono Salim juga sudah mendirikan perusahaan Mi instannya sendiri yaitu Sarimi dengan PT Sarimi Asli Jaya.
Kini, selain Indomie, beberapa merek mi instan lain yang diproduksi ICBP adalah Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura, Pop Bihun, dan Mi Telur Cap 3 Ayam.
Bermula pada tahun 1972 Indomie pertama kali diluncurkan dengan varian rasa Indomie Kaldu Ayam. Pada 1982, Indomie Kari Ayam pun muncul hingga Indomie Mi Goreng pada 1983.
Kini, Indomie semakin membuat banyak variasi mie dengan beragam inovasi. Seperti pada tahun 2014 sebagai peluncuran Indomie Goreng Dendeng Balado dan dan Indomie Soto Lamongan
Lalu tahun 2016, diluncurkan dua varian Indomie Real Meat yaitu Mi Goreng Ayam Jamur dan Mi Goreng Rendang, Indomie Goreng Ayam Bawang, serta Indomie Goreng Soto.
Tahun 2017 diluncurkan Indomie Mi Goreng Sambal Rica-Rica, Indomie Mi Goreng Sambal Matah, Indomie Mi Goreng Masak Habang, Indomie Mi Goreng Aceh, Indomie Real Meat Telur Balado, dan Indomie Real Meat Empal Goreng.
Lalu pada tahun 2018 Indomie Special Quality Noodle dan Indomie Telor Asin ikut 'nimbrung' di pasaran.
Terakhir yang baru diluncurkan ada Indomie Mi Goreng Chitato, Indomie Mi Goreng Aceh dan Indomie Mi Goreng Ayam Geprek dan Indomie Seblak rasa Hot Jeletot yang masih hits sampai sekarang.
Meskipun angka produksi tidak ditunjukkan secara detail, sejak 2016, perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Anthoni Salim memproduksi sebesar 18 miliar bungkus mi instan per tahun, naik dari 17 miliar bungkus pada 2015 dan 16 miliar pada 2014.
Selain itu, berdasarkan catatan terakhir penjualan mi instan pada 2014, angka penjualan mi instan yang dicapai perusahaan adalah 12,59 miliar bungkus, turun dari posisi tahun sebelumnya 12,65 miliar bungkus.
Perusahaan didukung oleh keberadaan 17 pabrik dengan 12 lokasi. Ke-12 kota lokasi pabrik mi instan perusahaan adalah di Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Malaysia.