Sabtu, 27 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Ini Perusahaan Indonesia yang Gunakan Pakem 'Social Enterprise'

Foto Berita Ini Perusahaan Indonesia yang Gunakan Pakem 'Social Enterprise'
WE Entrepreneur, Jakarta -

Perusahaan yang menggunakan pakem social enterprise memang belum terlalu menonjol di Tanah Air. Namun, milenial perlahan-lahan mulai melek dampak sosial dari usaha yang ditekuni.

Sebagai contoh, ada dua perusahaan yang berpegangan terhadap social enterprise di Indonesia, lebih lengkapnya, berikut ulasannya:

Du’Anyam

Memperdayakan wanita-wanita yang tinggal di Flores, Nusa Tenggara Timur, buat menghasilkan kerajinan tangan yang punya nilai jual adalah salah satu tujuan dari Du’Anyam.

Baca Juga: Perlahan, 'Entrepreneur' Tergerus 'Social Enterprise', Apa Itu?

Berbagai macam kerajinan yang unik, seperti tas, pelindung kartu, serta wadah bunga dibuat dengan anyaman yang memiliki berbagai macam warna cantik.

Tiga pilar yang menjadi pondasi berdirinya Du’Anyam adalah Women’s Empowerment, Cultural Promotion dan Health and Welfare Improvement.

SASC

Selanjutnya, ada Socially Aware Sexy Cosmetics yang menawarkan produk-produk kecantikkan, seperti lipstick, eyeliner, dan brow definer. Didirikan oleh Priscilla Pangemanan, Felicia Senjaya, dan Michelle Karli, SASC memiliki konsep perusahaan sosial yang diungkapkan oleh salah satu pemiliknya.

“Kita adalah sebuah Social Enterprise yang memperkuat wanita melalui kecantikan karena sebagian dari hasil penjualan selalu kita donasikan kepada yayasan-yayasan buat melakukan kegiatan amal yang ada di seluruh Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Ini Dia Tiga Startup Indonesia Finalis Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge

Social enterprise perlahan mulai tumbuh di Indonesia. Oleh sebab itulah, mari menyiapkan ide bisnis yang juga memberikan dampak baik bagi lingkungan sekitar. Bukan hanya mencari untung untuk perut sendiri, tapi kebahagiaan serta keberhasilan pun turut dibagi.

Tag: Social Entrepreneurship, Entrepreneur, Ide Bisnis

Penulis/Editor: Clara Aprilia Sukandar

Foto: Kemenkop dan UKM