Seperti yang dilansir dari entrepreneur.com, Eyal Lifshitz sebagai CEO BlueVine mengungkapkan tentang ketertarikannya tentang hasil penelitian mengenai “Gen Pengusaha”. Ia dapat dikatakan sebagai pengusaha generasi ketiga setelah kakek dan ayahnya.
Awalnya, ia sama sekali tidak terpikirkan untuk membangun sebuah usaha. Karena ia terlalu takut mengambil risiko yang ada. Baginya, pekerjaan yang mengandung banyak risiko bukanlah pekerjaan yang menarik. Sampai di tahun 2012, Eyal membangun sebuah startup yang ia beri nama BlueVine dan memberanikan diri untuk menghadapi semua risiko yang ada.
“Saya tidak tahu apakah ini adalah kecenderungan genetik wirausahawan, namun setelah lima tahun sebagai pendiri startup, saya mulai mengetahui sifat-sifat yang diperlukan sebagai seorang wirausahawan,” ungkapnya.
1. Semangat
Bagi seorang pengusaha, membangun bisnis adalah obsesi bukan hanya menjadi sebuah pekerjaan saja.
“Saya sangat tertarik dengan pekerjaan saya sebelumnya, tapi sangat berbeda rasanya apabila membangun sesuatu dari awal,” ungkapnya. Sebagai seorang pengusaha harus memiliki semangat yang tiada hentinya. Bangun ketiga pagi untuk memikirkan kemunduran berikutnya atau kesuksesan selanjutnya.
2. Sedikit Gila
Berhenti dari pekerjaan sebelumnya dan membangun perusahaan dari nol dengan segala risiko yang sudah pasti ditanggung adalah hal yang sedikit gila.
“Bagi saya dan banyak pengusaha yang saya tahu, meluncurkan bisnis lebih dari sekadar tentang kenaikan moneter. Ini tentang membuat dampak, meninggalkan bekas, melakukan sesuatu yang berani - tidak peduli betapa gilanya hal itu,” jelasnya.
3. Fokus Kepada Masa Depan
Menjadi seorang pengusaha diharuskan untuk berpikiran luas dan jauh ke depan. Di masa lalu, Anda mungkin berpikir untuk menjadi manajer tahun depan atau mencapai beberapa tonggak dalam dua tahun ke depan. Sebagai seorang wirausahawan, pemikiran Anda menjadi "Saya membangun hal besar ini, tetapi biarkan saya melewati hari esok."
4. Melakukan Pekerjaan yang Disukai Sekaligus Tidak
Seperti yang sudah Eyal jelaskan di awal, menjadi seorang pengusaha bukanlah impiannya. Pekerjaan yang memiliki banyak risiko itu bukanlah kesukaannya. Namun, setelah menjadi pengusaha, melakukan pekerjaan yang disukai sekaligus tidak disukai adalah hal yang sudah biasa.
