Sabtu, 27 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Andaliman House, Kembangkan Ulos Hingga Perusahaan dan Instansi Pemerintah

Foto Berita Andaliman House, Kembangkan Ulos Hingga Perusahaan dan Instansi Pemerintah
WE Entrepreneur, Medan -

Ulos adalah salah satu kain yang berasal dari provinsi Sumatera Utara. Selama ini ulos hanya digunakan sebagai acara adat, upacara pernikahan, ataupun prosesi pemakaman. Ulos merupakan?lambang adat yang dipakai para leluhur terdahulu.

Owner Andaliman House, Lydia Napitupulu, mengatakan ketertarikan dirinya?di dunia bisnis khusus produk ulos karena produk khas Sumatera Utara ini harus banyak dikenal hingga ke luar Sumut.

"Saya yang lahir di Australia saja sangat mencintai suku saya, yaitu Batak. Jadi, saya menginginkan ulos jangan hanya dijadikan sebagai kain untuk dipakai saat acara adat saja, namun dapat digunakan menjadi bahan baju, rok, taplak meja, dan lainnya agar dapat digunakan kapan saja," katanya saat ditemui di toko miliknya Andaliman House di Jalan Abdullah Lubis, Medan, akhir pekan lalu.

Ia mengharapkan ada perubahan pola pikir (mindset) do masyarakat modern saat ini. Untuk itu, ia kerap melakukan promosi dengan cara?mengikuti pameran-pameran di berbagai acara yang digelar Pemkot Medan maupun Pemprov Sumut.

Dengan jemarinya bersama empat karyawan, perlahan bisnis inipun mulai dikenal orang. Walaupun ia bukanlah seorang penjahit, namun dengan keyakinan dan tekad yang kuat maka pada tahun 2011 mulailah ia menekuni bisnis ulos ini.

"Sebelum terjun ke produk kain ulos, tadinya saya serius di perabotan yang identik dengan suku Batak, misalnya patung manusia Batak, souvernir berhiaskan Batak. Namun, kelamaan saya kembali berpikir untuk menggunakan kain ulos dengan berbagai model," kata perempuan yang lahir 20 Februari 1986 ini.

Saat ini produk ulos yang siap pakai ini sudah memiliki banyak pelanggan. Dalam sebulan ia dapat menyiapkan lima lusin produk ulos mulai dari baju, rok, hingga taplak meja atau bahan souvernir yang sudah dipesan beberapa pelanggan. Adapun, pelanggan Andaliman rata rata berasal dari perusahan ternama dan instansi pemerintah yang membutuhkan produk ini untuk dijadikan sebagai souvernir acara.

"Memang ulos ini model kainnya agak sedikit kaku sehingga banyak orang sulit menjahit takut tidak terpakai, namun saya kolaborasikan dengan kain lain maka jadilah baju, rok, celana yang dapat dipakai dengan nyaman. Kebetulan, saya lebih banyak menggunakan ulos dari Tapanuli Selatan dan Batak Toba," katanya.

Produk-produk ulos ini dijual mulai harga Rp200 ribu?hingga jutaan rupiah sesuai pesanan pelanggan. Dalam seminggu tiga hingga lima kantor melakukan pememesan atas produk model ulos ini.

"Saat ini harapan saya semoga ulos ini menjadi penyumbang produk Sumut yang dapat dibanggakan di mana saja," pungkasnya.

Tag: Andaliman House, Lydia Napitupulu

Penulis: Khairunnisak Lubis

Editor: Cahyo Prayogo

Foto: Khairunnisak Lubis