Pandemi virus corona atau COVID-19 tak hanya menyerang kesehatan namun secara luas juga berdampak terhadap lini bisnis lainnya. Tentunya kondisi tersebut berdampak besar terhadap dunia bisnis. Bos Amazon, Jeff Bezos, bahkan mengalami kerugian hingga USD 14,1 miliar atau Rp224.63 triliun rupiah.
Lalu bagaimana dengan kondisi bisnis lainnya? Kira-kira berapa lama bisnis dapat bertahan jika hanya menunggu Virus Corona dan Resesi Ekonomi Global berakhir?
Baca Juga: Gara-Gara Corona, Orang Terkaya Dunia Kehilangan Rp100 Triliun dalam Semalam!
Menurut GRATYO Practical Business Coaching yang diterima tim WE Online, World’s Top Certified Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, dalam salah satu siarannya baru-baru ini mengatakan bahwa Corona dan resesi ekonomi ibaratkan badai angin yang menguji kapal saat melaut.
“Orang di bawah normal akan menghentikan seluruh aktivitas marketingnya dan duduk berdiam diri mengatakan kita tunggu saja sampai wabah ini berakhir. Orang di bawah normal tidak mencoba membuat strategi baru agar bisnisnya bisa bertahan," ujar Coach Yohanes G. Pauly.
Sementara Coach Yohanes G. Pauly beranggapan orang di atas normal akan mencoba membuat strategi agar bisnisnya bisa bertahan.
"Sedangkan orang di atas normal akan mengatakan sekarang ada badai, kita tidak boleh berhenti di jalan. Bisnis harus bisa beradaptasi. Sekarang kita perbaiki mulai dari internal bisnis agar bisa bertahan.” tandasnya.
Lebih lanjut, Coach Yohanes G. Pauly menambahkan bahwa ada 3 action yang bisa dilakukan oleh pemilik bisnis dalam menghadapi Corona dan resesi ekonomi global.
1. Sempurnakan produk
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan fine-tune produk atau jasa. Perbaiki lebih baik lagi sehingga bisa diterima oleh dunia yang saat ini sedang crisis, bahkan dicari oleh dunia yang sedang crisis.
2. Tetap aktif mencari pelanggan
Langkah kedua adalah keep active, finding and helping our customer and our future customer atau tetap aktif dalam mencari dan membantu pelanggan. Bagaimana caranya untuk tetap mendapatkan customer ditengah virus Corona?
Coach Yohanes G. Pauly mencontohkan pada bisnis jasa service AC yang menambahkan disinfektan pada saat membersihkan AC akan mendapatkan permintaan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
3. Tajamkan tim dan buat konsolidasi bisnis
Langkah ketiga adalah menajamkan team dan membuat bisnis makin konsolidasi. Pemilik bisnis harus menekankan kekuatan persatuan kepada team. Ingatkan bahwa sekarang bukan saatnya drama, egois dan mementingkan diri sendiri.
Ini adalah saatnya pemilik bisnis untuk membersihkan “virus” dari team. “Virus” yang dimaksud adalah karyawan yang negatif dan membawa pengaruh buruk ke internal team.
Ditengah virus Corona dan resesi ekonomi global yang tidak tahu kapan akan berakhir, pemilik bisnis harus bisa mengambil langkah strategis dan membuat action agar bisnis bisa bertahan melawan virus Corona dan resesi ekonomi global.