Sabtu, 23 November 2024 Portal Berita Entrepreneur

Mau Bersaing? Pelaku UKM Jatim Harus Terapkan SNI

Foto Berita Mau Bersaing? Pelaku UKM Jatim Harus Terapkan SNI
WE Entrepreneur, Surabaya -

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang prasetya menegaskan, pentingnya standardisasi untuk meningkatkan daya saing Usaha Kecil Menengah ( UKM) sehingga mampu bersaing  produk luar negeri.  Untuk itu kata Bambang, pelaku UKM saat ini sudah mencapai jutaan, sehingga pemerintah dan semua pihak harus hadir untuk mendukung para pelaku UKM.

"Kita terus berupaya menciptakan role model penerapan SNI yang banyak pihak perlu diajari," tegas Bambang disela acara sosialisasi Manfaat Standardisasi Untuk Pemastian Mutu/Keamanan Produk Dan Daya Saing UKM di Sampoerna Entrepreneurshop Training Center (SETC)  di Pasuruan. Jumat (17/1/2020).

Saat ini sambung Bambang, banyak pihak yang sudah melakukan pendampingan UKM. Baik itu dari Kementrian sampai CSR berbagai perusahaan. 

Baca Juga: Kemenkop UKM Selenggarakan Rekrutmen Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Eselon I

Baca Juga: Gandeng Para Pejuang Koperasi dan UMKM, Kemenkop-UKM Siapkan Program Strategis Percepatan

"Semua kelompok yang mendampingi itu harus menggiring UKM untuk memiliki SNI, biar pemasaran mereka lebih luas." Makanya, apa yang sudah dilakukan SETC ini sudah bagus. Mereka membina UKM sampai ke tingkat pemasarannya. Tinggal nambahin saja di ujung, apakah perlu di-SNI. Sehingga UKM lebih maju," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, Jatim sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah UKM yang sangat besar berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Jatim juga kerap kali mempromosikan komoditi UKM unggulannya seperti industri makanan dan minuman, tekstil dan alas kaki. Dengan adanya standardisasi kata Bambang, adalah untuk melindungi masyarakat konsumen, tetapi jauh lebih penting adalah bagaimana mendukung iklim usaha yang kondusif dan peningkatan daya saing antar pelaku usaha. 

Tercatat awal tahun 2019 lalu  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim  sebesar Rp2.189,78 triliun. Menurut Bambang, potensi UKM yang ada saat ini dapat ditingkatkan lagi dengan standardisasi untuk dapat memperluas pasar dan mendapatkan kepercayaan konsumen. 

“Peran BSN adalah sebagai lembaga yang mendukung proses pembangunan di Indonesia baik dalam konteks pembangunan fisik, pengelolaan sumber daya alam yang efisien, serta pembangunan manusia Indonesia yang berdaya saing tinggi lewat standardisasi, ” ujar Bambang. 

Disinggung peran SETC dalam pelaku UKM ? Secara tegas Bambang menyatakan, lewat SETC, UKM sebagai pemegang peranan kunci dalam penciptaan lapangan kerja dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi antar berbagai pihak agar dapat mendorong UKM memiliki daya saing tinggi, memperbesar pasar, hingga upaya mengantongi sertifikasi seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan izin Produksi Industri Rumah Tangga (P-IRT).

“Pertemuan di SETC diharapkan bisa menjadi langkah maju buat UKM. Apalagi dalam era industri 4.0 ini, standardisasi memainkan peran penting dalam mendukung perdagangan antar negara. Tidak hanya bagi perusahaan besar saja, para pelaku UKM pun dapat mewarnai kegiatan ekspor, termasuk UKM dari Jatim,” tutup Bambang.

Tag: Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Jawa Timur, Badan Standardisasi Nasional (BSN)

Penulis: Mochamad Ali Topan

Editor: Vicky Fadil

Foto: Mochamad Ali Topan