Crewdible mengukuhkan komitmennya dalam menyediakan jasa bisnis online terpadu bagi para pemilik business online dan UMKM. Hal ini diwujudkan dengan menawarkan Fulfillment Automation yang merupakan penerapan teknologi dan sumber daya untuk mengelola operasional bisnis.
Founder dan CEO Crewdible Dhana Galindra mengungkapkan saat ini pihaknya tengah fokus menciptakan ekosistem terintegrasi yang dapat memudahkan operasional bisnis yang berkelanjutan.
"Karenanya misi kami adalah memberdayakan dan berkembang bersama mitra-mitra dengan memberikan layanan fulfillment terbaik, sehingga mitra UMKM bisa berkonsentrasi untuk pengembangan produk dan mereka," kata Dhana saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Komitmen tersebut dijalankan melalui tiga pilar. Pertama, peluasan otomatisasi operasi. Melalui pilar ini, Crewdible berencana memperluas layanan ke kota tingkat dua dan tiga. Selain itu, Crewdible juga bakal menjangkau UMKM makanan dan minuman atau F&B setelah sebelumnya berhasil merangkul UMKM di bidang fashion, kecantikan/kosmetik, homeliving, dan kategori generik lainnya.
Kedua, otomasi jaringan penjualan. Crewdible berniat membantu penjual online untuk mengotomatisasi dan meningkatkan penjualan mereka melalui Crewdible Dropshipper Networkyang menghubungkan jutaan inventaris online seller dengan jutaan reseller atau dropshipper dari seluruh Indonesia.
Ketiga, teknologi yang dioptimalkan. Pilar ini diwujudkan melalui peluncuran platform Warehouse Management System (WMS) dan Dropshipper Management System (DMS).
WMS merupakan platform yang dapat digunakan oleh UMKM untuk memproses pesanan secara realtime untuk kemudian diteruskan ke logistik dan dilanjutkan ke konsumen. Sedangkan DMS diperuntukkan bagi pebisnis untuk mendaftarkan SKU mereka sehingga dapat dijual kembali oleh para dropshipper dengan harga dan keuntungan yang lebih menarik.
"Pelaku bisnis perlu memahami bahwa transformasi adalah perjalanan yang harus diterapkan secara menyeluruh," ujar Dhana. "Meskipun teknologi merupakan pendorong utama, hal ini bukanlah terkait adopsi perangkat digital demi proses digitalisasi saja. Sebaliknya, ini berkaitan dengan fokus pada solusi yang secara efektif akan memposisikan bisnis untuk berkembang di era baru."