Salah satu kunci agar bisnis kuliner dapat berkelanjutan adalah manajemen arus kas atau cash flow management.
Cash flow merujuk pada kenaikan atau penurunan jumlah uang pada suatu bisnis untuk menggambarkan jumlah uang tunai yang dihasilkan dan dikonsumsi dalam periode waktu tertentu.
Penting bagi suatu bisnis untuk mencetak cash flow yang positif, yakni ketika pemasukan lebih besar daripada pengeluaran.
Baca Juga: Ingin Usaha Kulinermu Tetap Bertahan dan Tumbuh? Yuk Cari Tahu tentang Ghost Shopper!
Selain itu, cash flow juga memberikan dampak positif lainnya. Melansir Foodizz Channel, dikutip dari akun YouTubenya, terdapat lima manfaat cash flow management untuk pebisnis, khususnya pebisnis kuliner.
1. Belajar mengontrol uang masuk dan keluar
Dengan mempelajari cash flow, pebisnis kuliner juga sekaligus mempelajari cara mengontrol uang masuk dan keluar. Pebisnis perlu menyusun rencana arus kas, apakah dalam periode bulanan, per tiga bulan, per enam bulan, atau setahun.
Dengan begitu, akan terlihat proyeksi pendapatan selama periode rencana arus kas yang telah ditentukan.
2. Memprediksi waktu yang tepat untuk pengeluaran jumlah besar sebagai investasi
Ketika proyeksi pendapatan dan pengeluaran sudah didapatkan, pebisnis kuliner dapat memprediksi waktu yang tepat untuk melakukan pengeluaran dalam jumlah besar.
Bila tak ada manajemen arus kas, ada kemungkinan pebisnis akan terpancing untuk mengeluarkan dana besar untuk suatu hal yang tidak produktif dan tidak mempertimbangkan keperluan di masa mendatang, seperti untuk menyicil utang, bayar sewa, dan sebagainya.
Dalam hal ini, manajemen arus kas berperan agar pengeluaran dalam jumlah besar dapat terkontrol.
3. Memberikan gambaran jumlah uang yang harus dikumpulkan dalam satu periode bisnis
Dengan manajemen arus kas, pebisnis kuliner bisa memperoleh gambaran yang lebih holistik tentang kondisi keuangan bisnis. Dengan begitu, pebisnis dapat memiliki gambaran terkait jumlah uang yang harus dikumpulkan.
Misalnya, dalam kurun waktu setahun, berapa target uang yang perlu dikumpulkan. Proyeksi ini dapat diperoleh dengan menyusun manajemen arus kas.
4. Mengetahui alokasi dana yang tepat untuk pembayaran cicilan atau utang bisnis
Manajemen arus kas juga dapat memberikan gambaran secara spesifik dana maksimal yang dapat dikeluarkan oleh suatu bisnis. Dengan begitu, pebisnis dapat memprediksi lebih mudah terkait alokasi dana untuk pengeluaran-pengeluaran produktif bisnis, termasuk untuk pembayaran cicilan atau utang.
5. Menjadi acuan dalam menyusun rencana antisipatif pembayaran jika terjadi pendapatan yang tak sesuai rencana awal
Manajemen arus kas juga berguna untuk menyusun rencana antisipatif untuk hal-hal di luar rencana awal. Dengan mengatur arus kas, pebisnis kuliner dapat menyiapkan alokasi dana untuk hal tak terduga. Dengan begitu, pebisnis dapat lebih siap dalam menghadapi situasi yang tak diprediksi sebelumnya.