Di era digital, strategi pemasaran 4P atau Product, Price, Place, Promotion telah digantikan dengan strategi baru, yakni 4C atau Co-creation, Currency, Communal activities, Conversation.
Marketing 4C berfokus pada manfaat produk untuk kebutuhan konsumen dengan pengalaman langsung. Dengan strategi ini, bisnis diharapkan dapat bertahan dan naik kelas di tengah era digital.
Berdasarkan penjelasan Ninja Xpress dan Digital Marketing Enthusiasts Nurdin Hoerrudin, berikut detail strategi marketing 4C.
Baca Juga: Empat Jurus Jitu Perkuat Strategi Bisnis di Tengah Tantangan Ekonomi 2023
Co-Creation: Membuat Produk dengan Melibatkan Konsumen
Strategi marketing 4P memfokuskan pada pelaku usaha untuk menciptakan produk yang terbaik, sedangkan 4C mendorong kita untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen (co-creation).
Anda perlu melakukan riset untuk mengetahui keinginan konsumen sehingga dapat membantu pengembangan produk dan juga pengembangan strategi positioning produk. Berdasarkan riset Revees and Knell, konsumen akan lebih suka atau tertarik apabila mereka bisa memiliki produk yang mereka rancang/desain sendiri.
Currency: Melihat Kondisi Konsumen dalam Menentukan Harga
Agar persaingan antar usaha lebih ketat, Anda pasti akan menetapkan harga yang kompetitif di pasar. Namun pada marketing 4C, Anda perlu mempertimbangkan kondisi finansial konsumen dan kondisi mata uang yang dimana produk Anda diperjualbelikan.
Contohnya, Anda dapat menggunakan tools analytics untuk melihat tipe-tipe konsumen Anda. Tipe-tipe konsumen ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan harga produk dan jenis barang yang dijual agar bisa memaksimalkan keuntungan.
Marketing 4C melihat biaya adalah cerminan dari total usaha kepemilikan yang dikeluarkan untuk memuaskan keinginan konsumen, tidak seperti marketing 4P yang hanya mempertimbangkan harga dari modal yang dikeluarkan. Berdasarkan elemen biaya marketing 4C, konsumen rela mengeluarkan biaya besar selama produknya sesuai dengan keinginan mereka.
Communal Activation: Berjualan Tidak Harus Mempunyai Toko
Berkembangnya platform jual beli online (e-commerce dan media sosial) membuat penjualan offline tidak lagi menjadi pilihan utama. Usaha kecil dan menengah pun bisa langsung memulai berjualan tanpa harus memikirkan tempat.
Anda bisa memulai sebuah komunitas yang seiring dengan nilai brand yang dimiliki. Dengan ini, Anda dapat menargetkan jauh lebih banyak orang dan menghasilkan penjualan yang jauh lebih tinggi. Namun, anda juga harus melakukan riset dan mengetahui saluran di mana pelanggan biasa mencari produk. Setelah itu, jual produk sesuai dengan kebiasaan mereka dan hilangkan semua hambatan yang dihadapi saat membeli produk. Marketing 4C sangat mengutamakan kenyamanan pelanggan, tidak hanya ketika tatap muka tapi juga ketika belanja di online.
Conversation: Metode Pemasaran Melibatkan Konsumen
Dalam marketing 4C, Anda perlu mengubah strategi promosi, dimana Anda berjualan tidak untuk menjual barang/jasa yang ditawarkan melainkan menciptakan sebuah conversation dengan konsumen untuk memberikan layanan dan pengalaman yang terbaik.
Untuk menciptakan conversation, Anda bisa melakukan aktivitas yang memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran dengan pelanggan daripada melakukan aktivitas pemasaran seperti iklan atau membagikan flyer. Sebagai contoh, kegiatan bazar memberikan Anda kesempatan bertemu langsung dan berdiskusi dengan pelanggan. Marketing 4C menegaskan hubungan memberi dan menerima antara penjual dan pembeli tidak seperti marketing 4P yang kurang mempertimbangkan sudut pandang konsumen.