Kabar membanggakan datang dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Banten yang berhasil membawa produknya masuk ke pasar global.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyampaikan, PT Hasil Alam Multipersada melakukan ekspor produk lidi berbahan baku nipah dan kelapa sebanyak 26 ton ke India, senilai US$15 ribu atau sekitar Rp234 juta.
Baca Juga: Momentum Hari Ibu, Moeldoko: Sudah Saatnya UMKM Perempuan Lakukan Transformasi Digital
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Gerald Grisanto menuturkan, prestasi itu tak lepas dari binaan pihaknya melalui program Coaching Program for New Exporter (CPNE) Provinsi Banten 2022.
"Kami turut bangga telah berkontribusi terhadap kesuksesan yang dicapai. Berkat pelatihan dan pendampingan yang diberikan LPEI, produk lidi yang diproduksi mitra kami berhasil go global," ujar Gerald.
Gerald mengatakan, CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UMKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang unggul dan dapat bersaing di kancah internasional. "Program itu merupakan hasil kolaborasi strategis antara LPEI dan Kementerian Keuangan Provinsi Banten dalam rangka mendorong peningkatan ekonomi nasional melalui ekspor," lanjutnya.
Gerald bercerita, usaha yang dirintis sejak 2021 oleh sepasang suami-istri ini memanfaatkan limbah nipah dan kelapa yang diperoleh dari Kabupaten Cilacap untuk kemudian diolah menjadi produk lidi. "Dalam proses produksinya, PT Hasil Alam Multipersada mampu menghasilkan lidi dengan kapasitas produksi mencapai 60-40 ton tiap bulannya," papar Gerald.
Gerald menambahkan bahwa dalam rangka merealisasikan mandatnya untuk mendorong ekspor nasional, LPEI siap memfasilitasi pelaku usaha di Indonesia UMKM yang termotivasi untuk naik kelas dan bertransformasi menjadi andal, tangguh, dan siap bersaing di pasar global.
"Ke depannya, LPEI akan terus mendampingi alumni peserta CPNE Banten lainnya sehingga tercipta makin banyak eksportir baru di Provinsi Banten agar nantinya bisa berkontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional," tutur Gerald.