Bank Indonesia (BI) mencatat pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Tanah Air telah menyentuh angka 25 juta orang dan 22 juta merchant.
Dari 22 juta merchant tersebut, 90% di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Deputi Gubernur BI Destry Damayanti mengatakan capaian tersebut sejalan dengan tujuan awal diluncurkannya QRIS pada Agustus 2019 silam, yakni memfasilitasi akses sistem keuangan kepada UMKM.
Baca Juga: Peran dan Kontribusi G20 terhadap Wirausaha dan UMKM dalam Penciptaan Lapangan Kerja
"Arah kita adalah memberikan akses kepada UMKM untuk sistem pembayaran, keuangan, hingga fintech," kata Destry saat kegiatan 4th Indonesia Fintech Summit 2022 yang dipantau secara virtual, Jumat (11/11/2022).
Di sisi lain, progres QRIS juga telah menunjukkan perkembangan yang signfikan. Menurut Destry, target QRIS telah bergerak dari low income menuju ke medium income. Hal ini tercermin pada batas atas transaksi QRIS yang sebelumnya Rp2 juta, kemudian naik menjadi Rp5 juta, dan kini berada di angka Rp10 juta.
Destry optimistis perkembangan QRIS akan berkontribusi besar pada ekosistem ekonomi dan keuangan digital Indonesia.
"Dengan keuangan digital, inklusivitas dari target ekonomi bisa tercapai relatif cepat," tuturnya.