Sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi dan keuangan syariah global pada tahun 2024 mendatang, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan langkah-langkah strategis dalam penyaluran dana bergulir sektor syariah.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, salah satu kompenen penting dalam mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi dan keuangan syariah global pada tahun 2024 ialah akses pembiayaan atau permodalan bagi para pelaku usaha di sektor syariah. LPDB-KUMKM sebagai kepanjangan tangan pemerintah fokus memberikan modal kerja kepada koperasi juga sejalan dengan pemerintah untuk terus memberikan dukungan kepada ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Baca Juga: LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp4,9 Miliar ke Koperasi Radha Krisna Bali
"Melalui Direktorat Pembiayaan Syariah, LPDB-KUMKM senantiasa hadir memberikan akses permodalan atau pembiayaan kepada koperasi syariah di Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan permodalan yang mudah, murah, dan cepat bagi para pelaku UMKM," ujar Supomo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/11/2022).
Menurut Supomo, hingga akhir Oktober 2022 lalu, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,4 triliun dengan sebesar Rp7 miliar disalurkan kepada koperasi syariah. Sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM, jelasnya, LPDB-KUMKM dalam memberikan pembiayaan harus by design yang terbukti dapat menciptakan dan menumbuhkan ekosistem ekosistem baru di sektor keuangan syariah.
Adapun kegiatan Bimbingan Teknis Pembiayaan Dana Bergulir Syariah dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan 36 koperasi syariah yang bersal dari Sumatera, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lombok, dan Sulawesi.
"Kemudian juga melaksanakan sosisalisasi seperti hari ini yakni Bimbingan Teknis yang memberikan kemudahan dan akses pembiayaan dana bergulir kepada koperasi. Kegiatan Bimtek ini dihadiri oleh 36 Koperasi Syariah yang berasal dari berbagai provinsi. Diharapkan dengan kegiatan ini makin banyak koperasi syariah yang mengakses dana bergulir dari LPDB-KUMKM, dan memberikan layanan maupun manfaat kepada para pelaku UMKM untuk mendapatkan permodalan yang terjangkau, fleksibel, dan cepat," papar Supomo
Tantangan Ekonomi Syariah
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki dalam sambutannya mengatakan, target pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah global sangat ambisius, tetapi jika dilihat secara potensi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar mulai dari sisi pangsa pasar, yakni 207 juta penduduk muslim, kemudian hingga industri halal.
Namun demikian, di tengah potensi yang besar ini, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah masih memiliki tantangan yang cukup kompleks untuk terus berkembang. Pertama, lembaga keuangan syariah masih menghadapi masalah permodalan sehingga hal ini dinilai masih menghambat perluasan jangkauan pemberian pembiayaan dan pendanaan bagi pelaku usaha.
"Kedua, percepatan pengembangan inovasi produk syariah. Produk syariah kita perlu lebih variatif dan market friendly. Ketiga, pengembangan SDM di sektor ekonomi syariah. Pasalnya, diperlukan SDM yang bisa mengelola dana umat yang sangat besar," ujar Teten.
Baca Juga: Bertemu Wapres, DinarStandard Paparkan Strategi Pengembangan Ekonomi Syariah
Selanjutnya adalah keterbatasan infrastruktur di ekonomi dan keuangan syariah juga perlu diatasi sehingga layanan keuangan syariah, termasuk pamanfaatan teknologi bisa makin diperluas. "Koperasi termasuk koperasi syariah masih banyak yang belum go digital, sementara tetangga yang hampir sama target market-nya sudah berkembang melalui fintech dengan pendekatan kredit scoring dan bukan sebatas agunan, atau jaminan lagi," ungkap Menkop-UKM.
Dengan begitu, Kemenkop-UKM terus mendorong LPDB-KUMKM untuk terus intensif memberikan pembiayaan dana bergulir kepada koperasi syariah agar menjadi pemimpin global ekonomi syariah pada 2024 mendatang sebab potensi ekonomi syariah ini memiliki subsektor yang beragam mulai dari wisata halal, kuliner, fashion, produk kecantikan, hingga farmasi.
"Diharapkan LPDB-KUMKM ketika menyalurkan dana bergulir juga tolong bantu koperasinya, bagaimana tata kelolanya lebih baik, model bisnisnya juga lebih inovatif, karena kita tidak ingin koperasi itu masih konvensional secara pengelolaan bisnisnya," pungkas Teten Masduki.