Dunia keuangan dan investasi telah lama digeluti oleh seorang Sandiaga Uno selama 25 tahun. Di tengah pandemi, Sandiaga melihat ini seperti peluang baru untuk orang-orang yang jeli di sektor keuangan karena banyaknya perusahaan bagus tetapi dijual murah.
Dalam video YouTube bertajuk "Belajar Cara Menjadi Kaya Dengan Manusia 5 Trilyun ft. Sandiaga Uno", Sandi membeberkan cara memilih perusahaan-perusahaan itu yakni dengan memilih fundamental yang kuat.
Pertama pilihlah sektor bisnis yang kuat melawan Covid. Lalu kerucutkan ketiga perusahaan tertinggi terbesar dalam sektor tersebut. Setelah itu, lakukan ranking berdasarkan kinerja dari manajemennya dalam mengelola keuangan dan bagaimana mereka bisa memberikan satu nilai tambah lebih, seperti saham, dividen atau capital gain.
Baca Juga: Hadirkan Siap Bawa Sandiaga Uno hingga Lo Kheng Hong, IdeaCloud Conference Segera Hadir Kembali!
"Justru inilah saatnya collect (membeli)," ujar Sandi. "Ini adalah tren yang luar biasa bahwa Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar No. 4 di dunia."
Ini karena ekonomi Indonesia mayoritas berasal dari konsumsi, barulah setelah itu investasi rektor riil. Kemudian, ekspor dan impor yang bisa dimaksimalkan di tengah pandemi ini terutama pangan karena Indonesia memiliki tanah yang subur.
Terakhir ada stimulus dari pemerintah sebesar Rp700 triliun untuk masyarakat agar terus berkembang. Oleh karena itu, setiap kali ingin berinvestasi, pastikan karakter dan fundamental perusahaan yang akan diinvestasikan.
Sandi mengatakan, saham merupakan salah satu instrumen keuangan tertua di dunia keuangan. Oleh karena itu, saham juga menjadi salah satu basis syariah karena ketika rugi akan ditanggung bersama, dan ketika untung juga akan dibagi rata.
"Saya melihat masih sedikit sekali jumlah masyarakat kita yang berinvestasi atau menabung di pasar modal," ujar Sandi.
Lebih lanjut, Sandi mengatakan bahwa mereka yang menyebut saham haram adalah yang menjadikan saham sebagai judi atau pertaruhan. Sementara untuk berinvestasi pada saham, sejatinya kita dapat mengenal perusahaan itu terlebih dahulu sebelum membeli sahamnya. Bahkan, di Bursa Efek Indonesia terdapat saham yang sudah memenuhi standar syariah, termasuk saham perusahaan Sandiaga Uno, Saratoga.
Apalagi, lanjut Sandi, hasil dari saham akan dipanen pada 10-12 tahun lagi. Perusahaan-perusahaan blue chip seperti Astra yang rajin memberikan dividen dan dikelola oleh manajemen secara profesional, tak perlu dibuat risau soal penyimpangan. Karena perusahaan yang berkinerja baik pasti memberikan dividen hingga capital gain.
Video lengkapnya: