Pengusaha dan ahli marketing, Hermawan Kartajaya mengungkap bahwa ia tak percaya teknologi akan mengalahkan manusia. Karena seharusnya, teknologi harus dipakai untuk membantu manusia.
Dalam BukaTalks di YouTube bertajuk "Hermawan Kartajaya - Marketing Kreatif untuk Perkembangan Ekonomi Digital | BukaTalks", marketing kreatif saat ini disingkat olehnya menjadi DAMO (Discover, Adventure, Momentum dan Outlook).
Discover berarti teknologi harus berdasarkan kemanusiaan, sementara Adventure berarti kompetisi harus diimbangi dengan kolaborasi, sementara itu Momentum berarti harus proaktif, bukan hanya reaktif. Terakhir Outlook yaitu harus memiliki strategi, bukan hanya taktis.
Baca Juga: Buka-bukaan Hermawan Kartajaya soal Startup: Mereka Berani Rugi, Promosi Lebih Besar dari Omzet
Hermawan menegaskan bahwa dalam DAMO yang terpenting adalah Momentum. Bisa dari momen yang sudah ada, bisa juga menciptakan momentum baru. Hal yang menakutkan menurut Hermawan adalah dengan tidak adanya jiwa enterpreneurship yang sesungguhnya.
"Bahaya ketika yang tua terlalu konservatif, yang muda terlalu berani. Bahaya jika tidak ada profit, maka akan mati," tandas Hermawan.
Hermawan sendiri menyebut pengusaha di bidang teknologi yang sukses menciptakan startup unicorn sebagai Super Enterpreneur. Karena untuk mencapai valuasi unicorn, sangat tidak mudah.
"Ini susah. Harus terus-terusan DAMO. Harus menjaga dan menciptakan momentum," ujar Hermawan.
Hermawan menambahkan para pendiri startup adalah orang-orang yang hebat. Mereka tidak mentang-mentang berbisnis online lantas tidak bisa menjaga hubungan baik secara offline. Justru, CEO startup sangat hebat ketika berbicara di publik. Seperti Jack Ma dan Nadiem Makarim. Itulah yang disebut Hermawan sebagai Omni Enterpreneur dan Super Enterpreneur.
"Jika Anda tidak menjadi Omni Enterpreneur atau Super Enterpreneur, Anda akan gagal," tandas Hermawan.
Hermawan sendiri memulai marketing disaat marketing belum booming. Ia mengatakan, lebih baik menjadi ikan besar di kolam kecil daripada ikan kecil di kolam besar.
Hermawan menuturkan pentingnya memiliki jiwa 'Omni' yakni menggabungkan beberapa skill untuk bertahan di era disrupsi. Contohnya, seorang finance saat ini tidak akan bisa bertahan jika tidak paham market. Oleh karena itu, penting untuk menjadi manusia Omni sehingga bisa menciptakan bisnis dan organisasi yang juga Omni.