Sabtu, 07 Desember 2024 Portal Berita Entrepreneur

Jangan Asal Beli Saham, Ini 3 Prinsip Dasar Investasi Warren Buffett, Investor Pemula Wajib Baca!

Foto Berita Jangan Asal Beli Saham, Ini 3 Prinsip Dasar Investasi Warren Buffett, Investor Pemula Wajib Baca!
WE Entrepreneur, Jakarta -

Oracle of Omaha alias Warren Buffett adalah salah satu investor legendaris dan miliarder paling dikagumi di dunia. Pengalamannya di dunia investasi telah menginspirasi banyak investor besar. Pendekatan Warren Buffett, yang dikenal sebagai investasi nilai, adalah kebalikan dari investasi cepat kaya yang spekulatif seperti mata uang kripto.

Adapun strategi yang diambil Warren Buffett harus fokus pada fundamental perusahaan saat memutuskan di mana harus mengalokasikan uang mereka. Berikut ini tiga prinsip dasar investasi dari Warren Buffett, yang dikutip dari buku "Warren Buffett on Business: Principles from the Sage of Omaha" CNBC Make It di Jakarta, Senin (9/8/21)!

Baca Juga: The Real Investor! Warren Buffett Kantongi Untung Rp115 Triliun Hanya dari Saham Ini!

1. Ketahui bisnis yang ingin Anda Investasikan

"Jangan pernah berinvestasi dalam bisnis yang tidak dapat Anda pahami," itulah pesan Warren Buffett.

Seorang investor harus berpegang teguh pada apa yang diketahuinya saat ingin berinvestasi. Artinya, dia hanya membeli saham dalam bisnis jika mengerti apa yang dilakukannya dan bagaimana bisnis itu akan terus menghasilkan uang untuknya di masa depan.

Hal itu, dibuktikan Warren Buffett dari portofolio saham yang dimilikinya, diantaranya Coca-Cola, American Express, dan Apple. Ketiga perusahaan ini terbukti terus berkembang dan menghasilkan keuntungan bagi pemegang sahamnya.

Buffett menyayangkan investor pemula terkadang terjebak pada iming-iming keuntungan atau saham IPO (penawaran umum perdana), namun kemudian melepaskannya dengan mudah hanya karena berpegang pada investasi keuntungan, bukan investasi nilai.

2. Beli saham berkualitas

"Jauh lebih baik untuk membeli perusahaan yang bagus dengan harga yang wajar, daripada perusahaan yang wajar (standar/biasa) dengan harga yang luar biasa (mahal)," tandas Buffett.

Investor harus memahami apa yang dilakukan perusahaan yang hendak dibelinya, juga mengetahui berapa banyak yang harus dibayar untuk sahamnya. Strategi investasi awal Warren Buffett adalah membeli saham yang sangat murah. Namun fokus Warren Buffett menjadi membeli saham dengan keunggulan kompetitif yang kuat, atau diistilahkan sebagai parit ekonomi.

Ibaratnya seperti memisahkan gandum dari sekam. Meskipun membutuhkan waktu, investor tetap dapat meyakini bahwa perusahaan yang sahamnya dikoleksi dapat mengumpulkan pendapatan untuk tahun-tahun mendatang.

3. Jangka Panjang

"Jika Anda tidak berpikir untuk memiliki saham selama sepuluh tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama sepuluh menit," tukas Warren Buffett.

Dengan berita cepat setiap hari, ada kecenderungan untuk berpikir bahwa investor perlu bereaksi terhadap segalanya. Namun, Buffett tidak setuju dengan hal itu. Buffett meyakini untuk 'menahan' saham dalam jangka panjang. Meski beberapa kali menjual saham, tetapi Buffett tak pernah melepas seluruh kepemilikan sahamnya. Bahkan, saham Coca-Cola yang dimilikinya sejak akhir 1980-an, masih dimilikinya hingga hari ini.

Tag: Warren Edward Buffett, Saham, Investasi

Penulis/Editor: Fajria Anindya Utami

Foto: Investors