PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyatakan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Pasar Digital (PaDi) UMKM yang telah dicanangkan oleh Kementerian BUMN.
Sebagai bentuk komitmen tersebut, selama 2020 Pupuk Indonesia Grup telah bekerjasama dengan 2.030 UMKM untuk kegiatan pengadaan, dengan total transaksi senilai Rp2,62 T Selain itu, melalui program PaDi UMKM B2B, Pupuk Indonesia juga telah melakukan transaksi Business-to-Business senilai Rp41 miliar dengan berbagai UMKM di seluruh Indonesia selama tahun 2020. UMKM tersebut bergerak dalam bidang jasa ekspedisi dan pengepakan, pengadaan peralatan mesin, pengadaan peralatan elektronik, perawatan peralatan mesin, serta jasa periklanan.
“Melalui program PaDi UMKM, Pupuk Indonesia dapat memberikan ruang dan peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bertransaksi serta menjalin kemitraan,” ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, Senin (15/2). “Dengan demikian, kami berharap para vendor UMKM dapat terus mengembangkan produknya dan terus bermitra dengan Pupuk Indonesia, supaya tercipta ekosistem rantai nilai dan rantai pasok yang berkelanjutan antara Pupuk Indonesia selaku BUMN dengan para pelaku UMKM,” tambah Bakir. “Kami berharap dengan terjalinnya kerjasama dengan UMKM, Pupuk Indonesia dapat berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bakir.
Baca Juga: Kementan Tegaskan Bakal kawal Kebijakan Pupuk Bersubsidi
Untuk tahun 2021, Bakir mengungkapkan Pupuk Indonesia bersama dengan anak usahanya, antara lain Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang, Pusri Palembang, PIM, Mega Eltra, Rekayasa Industri, Pilog, dan cucu perusahaan, PT KDM, menargetkan pengadaan melalui UMKM di tahun 2021 dengan melibatkan 2.233 UMKM dengan nilai transaksi sebesar Rp2,69T. Selain itu, Perusahaan juga berencana melakukan transaksi B2B dengan UMKM senilai Rp 144 miliar. “Sedangkan realisasi transaksi sampai Januari 2021 ini sudah mencapai Rp356 miliar”, tambah Bakir.
PaDi BUMN sendiri adalah platform yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN untuk memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM di seluruh Indonesia. Program ini memiliki fitur PaDi UMKM B2B, yang memungkinkan perusahaan BUMN berbelanja produk-produk lokal berkualitas dari UMKM dengan transaksi Business-to-Business.
“Dengan membangun ekosistem rantai nilai dan rantai pasok yang berkelanjutan antara BUMN dengan pelaku UMKM, maka kita bisa mendorong ketahanan dan daya saing beragam produk karya anak bangsa Indonesia dengan multiplier effect yang positif terhadap upaya kita bersama dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca adanya pandemi Covid-19 ini,” ujar Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury dalam Pembukaan PaDi UMKM Virtual Expo 2021, Senin (15/2).