Kekuatan teknologi India mulai diperhitungkan oleh dunia. Menurut pendiri perusahaan fintech India Paytm, Vijay Shekhar Sharma, para pengusaha India memiliki peluang untuk membentuk masa depan teknologi. Masa depan teknologi ini tak hanya untuk negara mereka sendiri tetapi juga untuk seluruh dunia.
Sharma yang juga CEO Paytm mengatakan percepatan adopsi internet akibat dari dampak pandemi telah meningkatkan kebutuhan akan alat-alat baru yang mendukung teknologi di negara-negara berkembang.
Baca Juga: Bill Gates Puji Keuangan Digital India, Katanya: India Adalah Contoh Hebat!
"Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup bagi wirausahawan untuk membangun ini di sisi kawasan ini," ujar Sharma di Singapore FinTech Festival.
Dilansir dari CNBC Make It di Jakarta, Selasa (15/12/2020) saat ini teknologi masih dirancang hanya untuk pengguna canggih di negara-negara kaya. Meski teknologi itu cocok untuk 1 miliar orang, bagi 4,6 miliar pengguna lainnya justru butuh solusi baru yang dibuat khusus karena penggunaan internet menjadi lebih umum.
Di sanalah peran para wirausahawan di Asia dan khususnya di India dapat masuk untuk memanfaatkan kedekatan fisik dan sosial mereka dengan pasar berkembang.
“Lima miliar pelanggan berikutnya di dunia akan dilayani dengan menggunakan teknologi dan metodologi yang dibangun di Asia,” kata Sharma. "Itu, saya yakin, (jumlah) yang signifikan akan dibangun di India." tambahnya.
Sharma sendiri adalah buktinya. Pria 42 tahun lulusan teknik ini memanfaatkan pasar internet yang berkembang di negara itu. Pada tahun 2010, ia meluncurkan Paytm untuk membantu pedagang kecil menerima pembayaran digital. Pada 2019, perusahaan mengklaim sekitar 350 juta pengguna di dalam negeri. Peluang seperti itu hanya tumbuh seiring waktu dengan adopsi teknologi, ujarnya.
“Kami sebagai orang India, kami sebagai perusahaan start-up dan teknologi di India, memiliki peluang untuk memberikan dampak kelas dunia,” kata Sharma.
Saat ini, India adalah rumah bagi pasar internet terbesar kedua di dunia setelah China. Pada Juni, India memiliki hampir 750 juta pengguna internet, jumlah tersebut diperkirakan dapat mencapai 1 miliar pada tahun 2025.
Dunia teknologi yang berkembang di negara ini telah lama menarik perusahaan internasional untuk mendirikan kantor regional di India lantaran memanfaatkan kumpulan besar profesional teknologi negara tersebut.
Sebagaimana diketahui, India dan Asia Tenggara sudah menjadi rumah bagi sejumlah start-up teknologi lokal, empat atau lima di antaranya berpotensi mencapai valuasi USD100 miliar.
“Grab, Gojek, Paytm, Ola, Flipkart, semua perusahaan ini menunjukkan kepada dunia bahwa ya, ada bisnis besar yang bisa dibuat secara lokal di sini yang bisa menjadi juara di kawasan ini,” katanya.
Namun hal itu tidak boleh menghalangi pengusaha muda yang baru muncul, Sharma mengingatkan ada banyak peluang untuk disebarluaskan.
“Ingatlah bahwa Anda tidak melawan perusahaan besar, Anda menghadapi peluang, melawan pola pikir negara ini, melawan basis pelanggan yang belum berubah menjadi juara teknologi, dan Anda memiliki peluang penuh. Anda memiliki kesempatan sebanyak orang lain." tandasnya.