Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan cerita ketiga pejuang ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah adanya pandemi Covid-19. UMKM menjadi sektor yang terdampak pandemi Covid-19.
Namun, pemerintah bergerak cepat untuk menyelamatkan UMKM dari Covid-19 dengan memberikan stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disiapkan untuk pelaku UMKM sebesar Rp123,4 triliun.
Dari total anggaran sebesar Rp123,4 triliun untuk UMKM, pemerintah membaginya menjadi tujuh program, antara lain subsidi bunga Rp35,2 triliun, penempatan dana restrukturisasi Rp78,7 triliun, belanja IJP Rp5 triliun, penjaminan modal kerja (stop loss) Rp1 triliun, PPh final UMKM Rp2,4 triliun, pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB Kemenkop-UKM Rp1 triliun.
Baca Juga: Sri Mulyani Ubah Aturan Subsidi Bunga UMKM, Ini Revisi Lengkapnya
"Meski hari-hari penuh tantangan, putus asa dan menyerah bukan pilihan! Setuju?" tulis Sri Mulyani dalam unggahannya di akun Instagram resminya, Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Sri Mulyani bercerita soal pejuang UMKM bernama Dahlia, Agus Budiarto, dan Masyrifah. Dimulai dari usaha milik Dahlia yang merupakan seorang penjahit pakaian yang mengalami penurunan penghasilan secara drastis karena pesanan jahitnya sangat sepi.??
Kemudian, Agus Budiarto, penjual soto kaki lima di Solo, juga merasakan dampak langsung. Pelanggannya sepi akibat pandemi Covid-19. ?
Masyrifah, pemilik warung makan di Jakarta, sangat bergantung pada penghasilan warungnya untuk membiayai hidup dan kontrakannya.??
Namun, ketiganya justru tidak menyerah dan tetap memperjuangkan mencari penghasilan. Ketiganya diketahui bergerak cepat dan memanfaatkan fasilitas subsidi bunga kredit yang diberikan pemerintah. Dengan bantuan ini, mereka tetap optimis untuk tetap berusaha, bertahan, dan bangkit meneruskan usaha.
"Saya menghargai semangat kebertahanan Bu Dahlia, Pak Agus Budiarto, Bu Masyrifah, serta seluruh sahabat pelaku UMKM di mana pun berada. Juga karena telah memanfaatkan subsidi bunga kredit UMKM dengan baik," kata Sri Mulyani.