Ekonomi global telah melewati berbagai tantangan, salah satunya adalah pandemi yang melanda pada tahun 2020 lalu. Ketika itu, pasar keuangan mengalami penurunan drastis sebelum mengalami pemulihan yang cepat. Namun, setelah pemulihan awal, pasar tampak mengalami stagnasi yang membuat banyak investor khawatir.
Jos Parengkuan, pendiri Syailendra Capital, menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sulit menembus angka 7.000. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekhawatiran akan potensi krisis ekonomi yang lebih besar, yang membuat banyak orang berinvestasi dengan lebih hati-hati.
“Kelihatannya, orang-orang itu masih banyak yang khawatir karena sudah sering banget kita diberikan peringatan bahwa akan ada resesi, jadi orang tuh banyak yang mengambil sikap hati-hati,” jelas Jos, dikutip dalam segmen Hidden Masters melalui kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas pada Senin (11/9/2023).
Baca Juga: Awal Syailendra Capital Berdiri, Jos Parengkuan Blak-blakan Cuma Punya Dana Rp0, Kini Rp34 Triliun
Oleh sebab itu, sebagai pemimpin Syailendra Capital, Jos Parengkuan mengatakan telah mengambil beberapa strategi untuk menjaga performa dan kepercayaan investor di tengah pasar yang lesu.
Jos menyebutkan tengah berfokus pada perbaikan kinerja produk berbasis saham dan fixed-income. Mereka menyadari bahwa di tengah pasar yang lesu, produk-produk ini harus memiliki kinerja yang solid untuk menjaga kepercayaan investor.
“Selama dua tahun terakhir, banyak sekali yang kita kerjakan, tapi fokusnya di dua hal yaitu perbaikan kinerja produk kita baik yang berbasis saham maupun yang berbasis fixed-income,” ucap Jos.
Perusahaan ini juga mengambil langkah proaktif dengan membuka jalur distribusi baru. Mereka menyadari bahwa memudahkan investor untuk membeli produk Syailendra Capital adalah hal yang penting.
Oleh karena itu, mereka telah bermitra dengan berbagai platform fintech, sekuritas, dan lembaga keuangan lainnya. Ini memungkinkan investor untuk mengakses produk mereka dengan lebih mudah dan efisien.
“Kita juga banyak membuka jalur distribusi baru untuk memudahkan investor membeli produk-produk kita melalui fintech, melalui perusahaan sekuritas, dan lain sebagainya,” tambahnya lagi.
Dengan mengambil langkah ini, Syailendra Capital telah mencetak pertumbuhan yang apik. Mereka berhasil mengumpulkan dana kelolaan sekitar Rp28 triliun di akhir tahun 2022.
“Alhamdulillah, kalau secara bisnis Syailendra Capital terus terang berjalan lumayan bagus. Akhir tahun kemarin, dana kelolaan kita totalnya sekitar Rp28 triliun,” paparnya.
Tak hanya itu saja, September tahun ini, Syailendra Capital berhasil meningkatkan dana kelolaan hampir Rp34 triliun.
“Hari ini sudah mencapai hampir Rp34 triliun. Lumayan bagus pertumbuhan kita,” jelasnya lagi.
Baca Juga: Simak Prinsip Investasi untuk Dapatkan Cuan Besar Ala Jos Parengkuan