Minggu, 28 April 2024 Portal Berita Entrepreneur

Lima Cara Agar Inovasi Anda Diterima Atasan, Ini Langkah-Langkahnya

Foto Berita Lima Cara Agar Inovasi Anda Diterima Atasan, Ini Langkah-Langkahnya
WE Entrepreneur, Jakarta -

Anda adalah karyawan yang memiliki banyak ide dan inovasi, tapi atasan tidak menyukai perubahan. Ia lebih suka sesuatu yang sama dengan sebelumnya dan terbukti berhasil. Lantas, bagaimana cara agar inovasi Anda dapat diterima atasan? Berikut langkah-langkahnya.

Dilansir dari kanal YouTube Indrawan Nugroho yang berjudul Cara Jitu Agar Ide Inovasi Diterima Atasan pada Minggu (9/7/2023), setidaknya terdapat lima cara yang dapat Anda terapkan di tempat kerja. 

Pertama, adalah membingkai ide inovasi sesuai dengan kepentingan atasan. 

Baca Juga: AWS Hadirkan Empat Inovasi Baru untuk Dukung Aplikasi AI Generatif

“Harus nyambung, relevan dengan apa yang itu punya nilai bagi atasan,” ujar CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS) Indrawan Nugroho.

Apa pun inovasi yang Anda ajukan, harus berkorelasi dengan kepentingan atasan. Kemudian, tunjukkan ide tersebut dapat menyelesaikan masalah atau menjadi solusi terhadap isu yang dihadapi atasan dan tim. Hasilnya, ide tersebut dapat mendongkrak produktivitas kerja, bahkan memiliki added value atau nilai tambahan bagi atasan.

“Karena yang kamu usulkan, ia punya kepentingan di situ. Maka, ia akan willing to take the risk together (bersedia mengambil risiko bersama). Ia akan lebih mau untuk mengambil risiko itu bersama dengan kamu,” ujarnya.

Kedua, adalah melibatkan atasan dalam proses penyusunan ide hingga menjadi inovasi. 

“Jadi, jangan kamu datang ke atasan itu setelah idenya sudah jadi bahkan sudah terwujud menjadi inovasi, tinggal minta restu untuk ini dijalankan,” tegasnya.

Dengan cara seperti ini, atasan tidak akan merasa adanya attachment atau kemelekatan dengan inovasi tersebut karena Anda tidak melibatkannya. Hasilnya, ide atau inovasi Anda bukanlah sesuatu yang perlu diperjuangkan bersama.

Maka triknya adalah, sebelum Anda melakukan apa pun, datanglah pada atasan, minta pendapat atau sarannya. Sehingga atasan bisa masuk proses ideasi. Buatlah atasan Anda menjadi penasihat, walau sebenarnya Anda membutuhkan restunya. Cara ini membuat atasan Anda terlibat dalam proses awal hingga eksekusi, dan merasa itu adalah idenya juga.

“Ketika itu mentok, dia akan perjuangkan dan ketika ada risiko di situ, dia ada kemungkinan untuk tetap ambil risiko karena itu baby-nya dia juga. Bukannya kepentingan orang lain, kerjaan orang lain yang bikin beban dia. Itu adalah mainannya ia juga,” tambahnya. 

Ketiga, ketika mulai menerapkan ide, jangan langsung wujudkan ide jadi besar karena berisiko besar, sehingga ide cenderung ditolak.

“Kamu pecah-pecah menajdi hal yang kecil-kecil, mulai dari yang paling simpel dulu,” jelasnya. “Pilih di antara [ide yang banyak itu], mana yanag paling mudah untuk kamu wujudkan dulu. Mudah di saat yang sama, impact-nya bisa langsung terasa,” sambungnya.

Meskipun saat mencoba, pasti akan ada kegagalan, setidaknya fokus pada hal yang mudah dicapai dan realistis tersebut. Kemudian katakan keberhasilan kecil atau quick win Anda pada atasan, bila perlu, libatkan rekan kerja yang Anda percayai atau tim Anda.

“Keberhasilan kecilnya Anda itu akan membuat atasan Anda jadi percaya kepada Anda. Itu akan mancing atasan lebih penasaran lagi.” 

Keempat adalah libatkan dukungan dari rekan kerja, karena inovasi itu bukan sesuatu yang mudah, membutuhkan keterlibatan banyak orang. Khususnya ketika meyakinkan atasan, akan lebih baik jika Anda maju bersama rekan kerja secara tim.

“Dengan begitu, atasan cuman nggak ngadapin kamu sendiri kan. Atasan [menghadapi] satu kelompok orang nih yang niat wujudkan idenya.” 

Dengan cara seperti ini, kepercayaan atasan semakin tinggi ketika ia tahu bahwa di belakang Anda banyak yang mempercayai ide Anda.

Kelima adalah sabar karena inovasi itu tidak gampang dan membutuhkan banyak waktu. Ditambah lagi, “kepercayaan itu terbentuknya juga butuh waktu,” ujar Indrawan.

Tunjukkan keberhasilan-keberhasilan kecil, keseriusan, hingga rekan kerja atau orang sekitar Anda mendukung inovasi tersebut.

“Pelan-pelan tapi pasti, kamu menghasilkan satu perbaikan demi perbaikan, lama-lama kepercayaannya pun akan bisa terbentuk dan di situlah kamu akhirnya dapat full support dari atasan kamu,” tutup Indrawan. 

Tag: Inovasi, Indrawan Nugroho

Penulis: Nadia Khadijah Putri

Editor: Rosmayanti

Foto: Unsplash/Annie Spratt