Pebisnis kuliner biasanya bersemangat untuk membuka banyak cabang. Sebab, cabang yang banyak dan tersebar dapat memperluas jangkauan konsumen dari target pasar bisnis kita.
Namun, memiliki banyak cabang tak selalu berdampak baik. Bisa jadi, punya banyak cabang justru menjadi bom waktu untuk bisnis kita, seperti membuat bisnis bangkrut dan tak berkelanjutan.
Terdapat banyak faktor yang mungkin memicu hal tersebut. Sebagai gambaran, Foodizz Academy membagikan lima alasan utama punya banyak cabang bisa menjadi bom waktu untuk bisnis.
Baca Juga: Cerita Raga Alfath Besarkan Bisnis Digital Aset.id, dari Malang Kini Ekspansi ke Ibu Kota Jakarta
Simak 5 alasan tersebut di bawah ini.
1. Belum merapikan SOP dengan benar
Kita perlu membuat SOP yang benar dan mudah dipahami oleh karyawan kita. Dengan begitu, seluruh karyawan, termasuk yang di cabang berbeda, dapat memiliki pemahaman yang sama terkait SOP bisnis kita sehingga meminimalkan kemungkinan terjebak dengan standardisasi yang tidak baik.
2. Tidak memiliki laporan keuangan
Laporan keuangan menjadi instrumen penting dalam suatu bisnis. Tidak memiliki laporan keuangan sama saja menjalani bisnis dalam keadaan buta.
Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan laporan keuangan, baik yang terpusat maupun per outlet. Tentunya, laporan keuangan ini harus memiliki sistem yang matang agar tidak memicu kerugian dan bisa memperlihatkan cabang mana yang memiliki kinerja baik maupun tidak.
3. Tidak membangun tim
Tim juga menjadi instrumen penting dalam bisnis. Bisnis yang kuat dan berlangsung lama adalah bisnis yang memiliki organisasi, sistem, dan budaya yang kuat.
Untuk itu, kita perlu menciptakan standardisasi SOP serta sistem bisnis yang baik dan kemudian merekrut orang-orang yang kompeten. Mempertahankan orang-orang kompeten dalam bisnis kita merupakan salah satu kunci agar bisnis kita dapat berkelanjutan.
4. Tidak melakukan inovasi
Inovasi merupakan hal yang harus terus dilakukan dalam suatu bisnis. Sebab, inovasi adalah kunci agar suatu bisnis dapat terus relevan dan bertahan dalam berbagai perubahan.
Dalam bisnis kuliner, inovasi yang paling terlihat adalah inovasi produk. Kita perlu mengeluarkan produk-produk baru secara rutin agar bisnis kuliner kita tetap relevan di kalangan konsumen.
5. Pakai mental 'Lihat bagaimana nanti'
Mental 'lihat bagaimana nanti' atau menggampangkan bisnis juga berbahaya bagi kelangsungan bisnis kita.
Berada dalam fase perkembangan yang pesat memang bisa menjadi hal yang menyenangkan. Namun, apabila tidak membangun sistem yang matang, maka bisa menjadi bom waktu.
Untuk itu, bila ingin membuka banyak cabang atau kemitraan yang berkelanjutan, kita wajib memastikan bisnis kita dapat bertahan dengan membuktikannya melalui sistem dan usaha yang matang.