Orang terkaya dunia, Elon Musk mengakui bahwa ekonomi AS sedang menuju resesi yang parah, dan menurutnya Federal Reserve perlu berhenti menaikkan suku bunga atau itu akan memperburuk penurunan yang akan datang.
"Kami sedang menuju, menurut saya, resesi yang cukup serius," katanya kepada karyawan Twitter dalam sebuah pertemuan pada hari Kamis, menurut The Verge. Musk menambahkan bahwa dia memperkirakan kemerosotan ekonomi akan berlangsung hingga satu atau dua tahun.
Melansir Market Insider di Jakarta, Selasa (15/11/22) CEO Tesla, SpaceX, dan Twitter ini menunjukkan lonjakan terbaru di beberapa perusahaan yang memberhentikan pekerja menjadi bukti masalah di depan mata.
Baca Juga: Gunakan Batik, Elon Musk Hadir Secara Virtual dalam Kondisi Gelap Dikelilingi Lilin di B20 Summit
Musk juga mengatakan bahwa saat ini tugas yang sangat sulit adalah untuk menjaga bisnisnya tetap bertahan. Kehancuran dot-com dan krisis keuangan telah membuatnya trauma, membuatnya paranoid tentang resesi.
Musk telah mengeluarkan peringatan serupa untuk sementara waktu, termasuk dalam email pertamanya kepada karyawan Twitter sebagai pemilik baru perusahaan.
"Terus terang, gambaran ekonomi ke depan sangat buruk, terutama untuk perusahaan seperti kami yang sangat bergantung pada periklanan dalam iklim ekonomi yang menantang," tulisnya.
Kekhawatiran resesi telah meningkat tahun ini, The Fed secara aktif berusaha mendinginkan ekonomi untuk mengekang kenaikan harga.
Inflasi melonjak ke level tertinggi 40 tahun sebesar 9,1% pada bulan Juni, dan masih 7,7% pada bulan Oktober, jauh di atas tingkat target Fed sebesar 2% per tahun. Menanggapi ancaman tersebut, bank sentral AS telah menaikkan suku bunga dari mendekati nol pada bulan Maret ke kisaran 3,75% hingga 4%, dan mengisyaratkan bahwa mereka dapat mencapai puncaknya di atas 5% untuk pertama kalinya sejak 2007.
Musk telah mendukung beberapa komentator yang berbagi keprihatinannya. Misalnya, CEO Ark Invest Cathie Wood membuat cuitan di Twitter pada hari Sabtu bahwa timnya percaya inflasi sedang mendingin, dan kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat meletakkan panggung untuk Depresi Hebat kedua.
Musk secara pribadi mengkritik The Fed selama panggilan pendapatan kuartal ketiga Tesla pada bulan Oktober. Sebagaimana diketahui, Ketua Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya telah menaikkan suku terlalu agresif, dan terlalu memperhatikan data yang melihat ke belakang, sementara itu tidak cukup untuk indikator berwawasan ke depan.