PT ASHA FORTUNA CORPORA menggandeng BPRS Botani Bina Rahmah guna menyediakan akses pembiayaan ke nelayan.
Kerja sama ini diwujudkan dengan penyediaan kapal dan modal kerja secara natura kepada nelayan dengan sistem kontrak selama lima tahun. Besaran pembiayaan mencapai Rp1 miliar hingga Rp2 miliar bergantung pada ukuran kapal. Kemudian pada tahun kelima, nelayan dapat memiliki kapal tersebut. Adapun terkait skema pembiayaan, nelayan dapat menyicil melalui hasil tangkapan ikan yang diperoleh.
Komisaris PT Cilacap Fishing Industry Tbk (ASHA) William Sutioso, mewakili ASHA Fortuna Corpora, menjelaskan program ini akan diujicobakan di 30 titik sebagai pilot project. Wilayah yang menjadi fokus utama uji coba ini yaitu Jawa Tengah dan sekitarnya.
Baca Juga: Startup Jago Indonesia Kumpulkan Investasi Senilai US$2,2 Juta untuk Perluas Bisnisnya
"Kami akan support dari perkapalan dan operasional dengan kerja sama BPRS. Nanti setelah pilot project berhasil dijalankan, kami akan scale up lagi ke daerah-daerah lainnya," kata William saat penandatanganan MoU di Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BPRS Botani Abdillah Jetha Putra mengatakan nelayan yang menjadi sasaran program ini adalah small scale fishing atau nelayan kecil.
"One day fishing dan three day fishing. Kalau di atas itu, skalanya sudah industri kecil dan menengah, sudah masuk commercial fishing," jelas Abdillah.
Pilot project ini akan dimulai dengan menyiapkan 10 kapal yang akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah.
"Kami menyambut baik kerja sama ini karena nelayan kurang diperhatikan dari sisi perbankan. Pendanaan ke nelayan ini baru 0,41% saja. Jadi, dengan kami sebagai off taker, ini akan menjadi baik untuk kesejahteraan nelayan," ungkap William.