Seorang hakim di Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pengusaha miliarder Inggris Richard Branson harus menghadapi klaim pemegang saham bahwa dia menyembunyikan masalah dalam program pesawat ruang angkasa Virgin Galactic Holdings Inc, dan menjual ratusan juta dolar saham dengan harga yang meningkat.
Sementara menolak sebagian besar klaim dalam class action yang diusulkan, Hakim Distrik AS Allyne Ross di Brooklyn mengatakan pemegang saham dapat mencoba membuktikan bahwa Virgin dan Branson menipu mereka untuk membayar lebih untuk saham perusahaan pariwisata luar angkasa, yang sekarang diperdagangkan lebih dari 90% di bawah puncak Februari 2021 mereka.
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (9/11/22) pemegang saham dapat menuntut atas pernyataan Juli 2019 bahwa Virgin telah membuat kemajuan besar mengatasi rintangan untuk penerbangan luar angkasa komersial, meskipun uji terbang hampir membawa bencana lima bulan sebelumnya ketika pesawat roketnya Unity mengalami kerusakan kritis.
Baca Juga: Jack Ma Jadi Miliarder China yang Kekayaan Paling Ambles di Antara yang Lainnya
Branson juga harus mempertahankan pernyataannya pada Juli 2021 bahwa penerbangannya sendiri yang baru saja selesai di Unity yang melonjak 50 mil (80,47 km) di atas bumi, telah "tanpa cacat" meskipun Unity telah menyimpang dari wilayah udara yang ditetapkan.
Dalam keputusan setebal 55 halaman, Ross mengatakan para pemegang saham juga dapat menuntut sekitar USD301 juta (Rp4,7 triliun) saham yang dijual Branson sebulan setelah penerbangan.
Dalam mencari pemecatan, mereka mengatakan tidak ada bukti niat untuk menipu, para terdakwa telah secara menyeluruh mengungkapkan masalah keselamatan dan desain dalam mengembangkan perjalanan ruang angkasa komersial karena merupakan proposisi berisiko tinggi.
Virgin berbasis di Tustin, California, dan go public pada Oktober 2019 dengan bergabung dengan kendaraan akuisisi tujuan khusus, Social Capital.
Gugatan itu mencakup pemegang saham yang memiliki saham dari 10 Juli 2019, hingga 14 Oktober 2021, ketika Virgin membubarkan Unity dan menunda layanan perjalanan ruang angkasa komersialnya. Sahamnya turun 16,8% pada hari berikutnya, menjadi USD20,01.
Branson memiliki kekayaan USD3,7 miliar (Rp57,8 triliun), menurut majalah Forbes.