Publik figur dan pengusaha besar, Sandiaga Uno menceritakan saat mentalnya diuji ketika harus di PHK, meninggalkan utang sampai jual aset rumah. Hal-hal tersebut membuat Sandi sampai harus memboyong keluarganya tinggal di rumah orang tua.
Sandi mengaku keadaan saat itu sangat membuatnya terpukul karena harus memboyong keluarga kecilnya tinggal di rumah orang tua, dan tidur di kamar yang ia tinggalkan 12 tahun lalu atau saat dia masih SMA.
"Itu mental saya drop banget," ujar Sandi.
Dalam video YouTube bertajuk "Krisis tahun 97-98, Sandiaga Uno terpaksa kembali kerumah orang tuanya - Daniel Tetangga Kamu", oleh karena itu ketika krisis tahun 2008-2009, Sandi merasa lebih siap menghadapinya karena pengalamannya di krisis tahun 1997-1998.
Langkah yang dilakukan Sandi adalah dengan membuat bisnisnya sustain (awet/berkelanjutan). Sehingga ketika mengalami krisis Covid-19 kemarin, Sandi lebih kuat. Karena ia yakin 'di mana ada kesulitan, di situ ada kemudahan'.
Setelah krisis tahun 1997-1998 juga pertama kalinya Sandi khatam membaca Al Qur'an. Sandi mengakui bahwa hobinya memang membaca, tetapi membaca Al Qur'an tak pernah ia selesaikan hingga di usia 28 tahun, ia bisa mengkhatamkannya. Itu pun didorong oleh sang istri, Nur Asia Uno agar Sandi kembali lebih dekat kepada Tuhan-nya. Dan berkat itulah, Sandi mengenal konsep kerja ikhlas, setelah kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas.
Video lengkapnya: