Salah satu pendiri Ethereum (ETH), Vitalik Buterin, percaya bahwa ekosistem kripto perlu matang dan selaras dengan kebijakan peraturan yang memungkinkan proyek kripto beroperasi secara internal dan secara bebas.
Tentang peraturan crypto, Buterin berbicara soal menentang peraturan yang berdampak pada kerja ekosistem crypto.
Mempertimbangkan keadaan saat ini, ia percaya lebih baik memiliki peraturan yang memungkinkan kemandirian internal untuk proyek crypto, bahkan jika itu menghambat adopsi arus utama.
“Saya sebenarnya agak senang banyak dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) tertunda. Ekosistem perlu waktu untuk matang sebelum kita mendapatkan lebih banyak perhatian,” ujarnya, mengutip Coin Telegraph di Jakarta, Senin (31/10/22).
Baca Juga: Vitalik Buterin Bongkar End-Game dari Ethereum, Ungkap Visinya untuk Masa Depan!
Penggunaan know-your-customer (KYC) pada frontend keuangan terdesentralisasi (DeFi) adalah kekhawatiran lain yang ditunjukkan oleh Buterin. Namun, ia menyoroti perlunya KYC pada pertukaran kripto, yang telah melihat implementasi skala luas.
“Itu (KYC di frontend DeFi) akan mengganggu pengguna tetapi tidak melakukan apa pun terhadap peretas. Peretas sudah menulis kode khusus untuk berinteraksi dengan kontrak,” ujar Buterin.
Dalam hal ini, Buterin membuat tiga rekomendasi, yakni penggunaan bukti tanpa pengetahuan untuk memenuhi persyaratan peraturan sambil menjaga privasi pengguna.
“Saya akan senang melihat aturan ditulis sedemikian rupa sehingga persyaratan dapat dipenuhi oleh bukti tanpa pengetahuan sebanyak mungkin,” tukasnya lagi.
Google baru-baru ini menambahkan fitur pencarian yang memungkinkan pengguna untuk melihat saldo dompet ETH dengan mencari alamat mereka.
Mengakui upgrade Ethereum Merge baru-baru ini, Google menyematkan ticker hitung mundur yang didedikasikan untuk transisi Ethereum dari mekanisme konsensus proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS).
